Cegah Pelecehan Seksual di Kereta Ala Komunitas Edan Sepur Bekasi

Curhatan seorang nitizen yang menjadi viral di media sosial Instagram karena menyaksikan terjadinya pelecehan seksual di KRL, Kamis (7/12), menimbulkan kecemasan bagi kaum hawa. Pasalnya, para wanita selalu menjadi korban utama para predator yang berkeliaran di kereta.

Kordinator komunitas pecinta kereta api, Edan Sepur Bekasi, Lia, turut menanggapi kasus pelecehan seksual ini. Sebagai sesama wanita, Lia mengaku terkadang dia pun merasa tak nyaman berada di gerbong khusus wanita.

Karena menurutnya, wanita akan bersifat ekstrim kepada sesama jenis. Terlebih lagi gerbong khusus wanita yang disediakan terbatas, sehingga dia harus menempati gerbong lainnya. “Makanya kita (wanita) lebih aman ditempat yang campur, jadi kadang ngga semua cowok itu sering melecehkan, kadang juga ada yang melindungi. Kebanyakan juga dari cowok melindungi biar cewek nggak kejepit. Sedangkan bedanya kalau di KRL cewek itu kalau udah kejepit itu kejepit semua dan mereka merasa ngga nyaman,” ucap Lia, Senin (11/12).

Tak hanya terbatasnya persediaan gerbong wanita saja, kata dia, pengamanan pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pun dianggap kurang. Karena petugas keamanan kereta hanya berada di ujung kereta dan di depan pintu. Untuk mengantisipasi kejadian seperti itu, para petugas keamanan pun diharapkan bertambah di setiap gerbong yang ada.

“Kadang-kadang sanking penuhnya kereta satpam kereta cuma ada diujung kereta bahkan mereka cuma ada didepan pintu, jadi yang ditengah kadang gak keliatan. kemungkinan keamanan nya aja ditambah, misalnya yang tadinya tiap gerbong satu atau dua ya paling gak diadain tiap pintu, jadi ada orang yang bisa ngamanin dan ngelapor gak perlu jauh kedepan,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi kejadian yang sama, pecinta kereta api ini meminta kepada para wanita untuk lebih meningkatkan kesadaran pada hal-hal kecil yang mencurigakan. Bahkan,dia juga memberikan beberapa tips untuk kaum hawa agar berpakaian sewajarnya diruang publik.

“Untuk para cewek, usahakan pakai baju yang sepantasnya, jangan mengundang kejahatan kalau pakai rok pendek, seenggaknya bawa selendang untuk nutupin. Terus ketika gak dapat tempat duduk usahain tas buat nutupin bagian tertentu yang nantinya menimbulkan kesempatan jahat. Terus cepet tanggep, lebih respon sama perilaku di sekitar,” pungkasnya.

Sumber: JAWA POS 

Photo by Luke Stackpoole on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *