Ratna Catur Hastuti, Sang Perintis Rumah Baca di Yapen

Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang dan ketika berbincang mengenai apa yang saat ini sedang berusaha dikerjakannya, matanya begitu berbinar memancarkan semburan energi positif dan semangat yang menggebu namun teratur dengan baik?

Ibu Ratna Catur Hastuti merupakan ketua Persit Kodim 1709 Yapen-Waropen. Memiliki latar belakang sebagai praktisi pendidikan, ia bersama suaminya yang merupakan seorang Komandan Kodim sama-sama bergerak untuk pendidikan.

Saat ini beliau merintis rumah baca bernama Papua Hei!. Rumah baca ini dibentuk sebagai wadah literasi untuk anak-anak di Papua melalui program perpustakaan mini dan kegiatan belajar mengajar kreatif guna membantu peningkatan minat dan keterampilan membaca anak-anak di Papua. Papua Hei! sebenarnya telah dirintis sejak beliau bertugas di Pusdiklat Tamtama di Jayapura dengan melibatkan anggota Persit dan guru-guru lokal.

Setelah merintis Papua Hei! di Kota Jayapura, kini Ibu Ratna dan suami melanjutkan Papua Hei! di Kepulauan Yapen. Dibantu para penggiat pendidikan di Kepulauan Yapen yang terdiri dari guru, relawan, pemuda, dan praktisi lainnya. Kegiatan ini rutin dilaksanakan pada hari Jumat sore dibeberapa tempat, seperti halnya rumah dinas Kodim dan di beberapa kampung di Kepulauan Yapen. Diantaranya adalah, Kampung Sarawandori, Kampung Tatui dan Kampung Sasawa. Ia dan suaminya juga menggagas untuk diaktifkannya perpustakaan yang ada di setiap Kantor Koramil di setiap distrik di Kepulauan Yapen. Semangat Ibu Ratna dan suami begitu besar. Tak hanya sebagai ide yang bersarang dikepala, namun mereka berdua melakukan aksi nyata dari ide tersebut.

Dalam menjalankan rumah baca Papua Hei!, ia sengaja membeli dan memesan buku di Jayapura dan Jawa. Sekaligus mengumpulkan buku-buku dari beberapa koleganya. Buku-buku yang digunakan adalah buku-buku yang berisi.

Saat ini ia sangat giat mengembangkan Papua Hei di beberapa tempat di Kepulauan Yapen dengan harapan ketika suaminya sudah tidak bertugas di Yapen, program ini akan tetap berjalan dan semakin berkembang karena dimiliki bersama oleh masyarakat Kepulauan Yapen yang menjadi penggerak lokal.

Tepuk salut untuk Ibu Ratna!

 

Penulis: Sidik Eka Hermawan (Pengajar Muda XIV, Indonesia Mengajar)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *