Depok — ‘Urban’ plus ‘escape’, menjadi inspirasi dari nama “Urbanscape” yang merupakan art & music festival dari rangkaian acara 4th Annual Psychology Summit. Program tahunan BEM Fakultas Psikologi UI kali ini mengangkat isu stres yang terjadi di wilayah perkotaan. Urbanscape diadakan pada Kamis 20 September 2018, di Faculty Club Universitas Indonesia, bertujuan menjadi tempat bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk ‘kabur’ sejenak dari rutinitas dan hiruk pikuk perkotaan.
Di dalam gedung Faculty Club terdapat berbagai kegiatan menarik yang dapat dilakukan. Terdapat booth untuk melakukan konseling gratis dengan psikolog dan konselor profesional dari International Wellbeing Center di lantai dasar. Naik ke lantai atas, terdapat art exhibition yang menggambarkan situasi hidup di perkotaan baik dalam bentuk foto, puisi, dan gambar. Selain itu, panitia menyediakan tempat untuk membuat stress ball, yaitu bola yang diisi dengan tepung yang berdasarkan penelitian mampu mengurangi tingkat stress dengan menekan stress ball tersebut. Bagi yang suka mengambil foto selfie, terdapat lightbox dengan berbagai lampu warna-warni yang dapat dijadikan tempat berfoto di sebelah art exhibition.
Urbanscape juga menyediakan berbagai stand makanan dan minuman yang sangat beragam di luar gedung. Mulai dari makanan berat seperti nasi goreng dan sate padang, sampai makanan ringan seperti makaroni dan sosis panggang dapat ditemukan dengan harga terjangkau. Semakin malam, acara yang dimulai dari pukul 16:00 ini semakin ramai dengan pengunjung dari berbagai kalangan dan daerah.
Beralih ke festival, panggung selalu dimeriahkan dengan line up performer yang luar biasa. Dimulai dari Psymphony—perkumpulan musik Fakultas Psikologi UI—berlanjut kepada Inpsyde dan The Broto. Berikutnya, Suara Dawai tampil dengan ciri khas mereka, yaitu full band dengan empat pemain biola. Lagu-lagu daerah diubah dengan aransemen yang ‘kekinian’ sehingga menarik perhatian pengunjung. Panggung semakin ramai ketika Diskoria, yang merupakan guest star pertama naik ke atas panggung. Setiap lagu-lagu Indonesia lawas yang dibawakan mengundang nostalgia dan nyanyian penonton. Terlihat pula penonton berdansa mengikuti irama lagu. Keadaan menjadi ‘pecah’ ketika duo DJ spesialis lagu-lagu Indonesia membawakan lagu Pandangan Pertama, RAN. Setelah Diskoria, Ecoutez menutup Urbanscape dengan berbagai lagu yang sudah tidak asing di telinga. Lagu terakhir yang dibawakan – Katy Perry, The One That got Away – membawa hampir seluruh pengunjung ke depan panggung untuk bernyanyi bersama dan menikmati malam yang indah.
Terakhir, di saat acara sudah selesai dan pengunjung sudah mulai pulang, acara tidak berakhir bagi seluruh panitia. Tidak lupa, setiap menyelesaikan acara besar, seluruh panitia akan berkumpul dan membentuk lingkaran untuk kemudian meneriakan yel-yel yang sudah menjadi tradisi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: “Psi, psy psy psy, cho cho cho, psycho, lo lo lo, gy gy gy, logy, PSYCHOLOGY!”
See you next year!