FPL Pontianak : Bukan Sekedar Fans Fanatik Semata

Tidak cuma membahas soal bagaimana cara meningkatkan poin dalam permainan Fantasy Premier League (FPL), melalui komunitas FPL Pontianak, para fans club juga belajar tentang berbagai hal, diantaranya mengenai filosofi sepakbola dan bagaimana menjadi supporter yang baik.

Bicara soal filosofi sepakbola, menurut Chandra Wijaya, salah satu komisioner FPL Pontianatak, terlepas dari taktik yang diterapkan di liga sepakbola masing-masing negara dan cara seorang pelatih menerapkan strategynya di lapangan hijau

Menurut Chandra, ada beberapa taktik dari berbagai pelatih top di dunia yang menjadikannya sebagai ciri khas suatu klub dalam sebuah liga sepakbola.

Sebut saja Pep Guardiola (Barcelona/Manchester City) dengan tiki takanya, Jose Mourinho (MU) dengan counterattack dan park the bus, Sarrismo oleh Maurizio Sarri (Chelsea), dan masih banyak lagi.

Sedangkan di FPL Pontianak, karena merupakan komunitas para gamer dan fans sepakbola, memiliki prinsip bukan hanya sebagai fans fanatik semata, tetapi juga harus memahami secara mendalam filosofi yang ada dalam sepakbola tersebut.

“Sepakbola adalah tentang kesenangan dan hiburan, kalau karena sepakbola muncul benih-benih perseteruan yang tidak sehat berarti ada yang salah dengan cara mendukung dalam sepakbola,” kata Chandra.

Karena bagi Chandra, Supporter bola yang baik adalah mendukung tim favoritnya masing, namun tidak menjelek-jelekkan tim lain baik dengan cara memaki, apalagi membawa isu SARA.

“Tetap saling respect atau menghormati antar fans dan menjunjung tinggi perdamaian demi persatuan dan kemajuan sepakbola,” itu intinya bagi Chandra.

Menurut Chandra, ada beberapa taktik dari berbagai pelatih top di dunia yang menjadikannya sebagai ciri khas suatu klub dalam sebuah liga sepakbola.

Sebut saja Pep Guardiola (Barcelona/Manchester City) dengan tiki takanya, Jose Mourinho (MU) dengan counterattack dan park the bus, Sarrismo oleh Maurizio Sarri (Chelsea), dan masih banyak lagi.

Sedangkan di FPL Pontianak, karena merupakan komunitas para gamer dan fans sepakbola, memiliki prinsip bukan hanya sebagai fans fanatik semata, tetapi juga harus memahami secara mendalam filosofi yang ada dalam sepakbola tersebut.

“Sepakbola adalah tentang kesenangan dan hiburan, kalau karena sepakbola muncul benih-benih perseteruan yang tidak sehat berarti ada yang salah dengan cara mendukung dalam sepakbola,” kata Chandra.

Karena bagi Chandra, Supporter bola yang baik adalah mendukung tim favoritnya masing, namun tidak menjelek-jelekkan tim lain baik dengan cara memaki, apalagi membawa isu SARA.

“Tetap saling respect atau menghormati antar fans dan menjunjung tinggi perdamaian demi persatuan dan kemajuan sepakbola,” itu intinya bagi Chandra.

 

Penulis : Bella

Sumber : tribun pontianak

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *