Komunitas Nongkrong Bareng Arsitek : Kumpulan Arsitek di Pekanbaru

Berawal dari keinginan untuk mencari hiburan dan penyegaran usai rutinitas pekerjaan, beberapa arsitek praktisi Pekanbaru menggagas terbentuknya komunitas Nongkrong Bareng Arsitek. Komunitas ini muncul dari dorongan yang kuat beberapa arsitek untuk ikut memperbaiki sumber daya manusia, terutama pada bidang perencaan arsitektur di Kota Pekanbaru.

Berbagai kegiatan sudah digelar oleh komunitas di empat tahun perjalanannya. Melalui kegiatan yang digelar komunitas edukasi public ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan dunia desain dan seni rupa melalui presentasi karya.

“Awalnya karena ingin cari hiburan dari rutinitas kantor. Kumpul dengan teman-teman sesama arsitek. Lalu muncul ide untuk menggelar presentasi karya.  Presentasi karya ini rutin kita lakukan setiap bulannya,” ungkap Ketua Nongkrong BAreng Arsitek, Parlindungan Ravelino kepada Tribun.

Ia menuturkan presentasi karya ini diadakan dalam rangka menumbuhkan semangat, kebanggaan dan apresiasi terhadap karya sendiri ataupun orang lain. BAgaimana menjadi seseorang yang berani bertanggungjawab terhadap karya yang dibuat dan berani dikritik oleh orang lain.

Dari beberapa pengalaman mereka kebanyakan orang  tidak mau dikritik. Padahal kritik merupakan satu bahan dasar untuk meningkatkan kualitas diri seseorang. Melalui kegiatan presentasi karya ini, para anggota Nongkrong Arsitek ini mencoba mengembangkan pola pikir melalui kegiatan yang digelar.

“Komunitas ini jadi ajang saling berbagi, belajar kritik dan belajar menerima kritikan dengan baik saling kenal dan menambah  pertemanan baru. Minimal setiap presentasi ada tiga karya, arstiketur, desain selain arsitektur dan komunitas lain. Presentasi ini diadakan satu bulan sekali,” terangnya.

 

Sumber : tribun pekanbaru

Penulis : Sesri

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *