Berlatar belakang profesi banker, siapa sangka mereka totalitas dalam menghidupkan wayang. Komunitas Asia Wangi ini berisi puluhan karyawan BCA ini pun rela latih seusai seharian penuh letih bekerja.
Berawal dari rasa keprihatinan terhadap tradisi pertunjukan wayang yang sudah ditinggalkan generasi zaman now, penggerak komunitas wayang Asia Wangi menggalang karyawan BCA untuk berlatih menekuni wayang serta mementaskannya.
Tak hanya itu, di sela-sela kesibukan rutinitas bekerja, mereka juga berbagi ilmu mengenai wayang dan meluangkan waktu untuk berlibur dengan tema wayang. Serba wayang.
Seperti yang terlihat pada pentas wayang dalam rangka HUT BCA ke 61 di kantor cabangnya di Jl Pemuda No 90-92 Semarang, Senin (26/2) lalu.
Bila sehari-hari mereka bertemu dengan nasabah atau berkutat dalam karir profesi banker, tampilan mereka malam itu sungguh berbeda.
Ketua Komunitas Asia Wangi, Adhi Yoga Utama, mengatakan, menggeluti wayang ini menjadi sebuah tantangan bagi dirinya. “Kami memiliki dua kegiatan, yakni yaitu internal dan eksternal.
Ia pun menjelaksna, kegiatan internal ini yaitu mengedukasi karyawan BCA untuk mencintai dan menyukai wayang. Kemudian mengajak mereka untuk melestarikan wayang supaya tetap lestari di Indonesia sampai kapanpun.
“Kami juga mengadakan kuis-kuis, yang nantinya berhadiah apapun berkaitan dengan wayang,” ungkap Yoga.
Asia Wangi ini meruakan sangkatan dari Paguyuban Karyawan BCA Pecinta Wayang Indonesia (sebelumnya bernama Pakar Wangi).
Keanggotaan Asia Wangi terdiri dari karyawan BCA, pensiunan BCA dan karyawan mitra yang bekerja di BCA, yang mencintai wayang dan peduli terhadap usaha pelestariannya. Asia Wangi didirikan di Jakarta tanggal 7 Agustus 2012.
Asia Wangi didirikan sebagai kepedulian Karyawan BCA akan budaya asli bangsa dan telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia, serta ikut mensukseskan program CSR BCA dalam memajukan budaya bangsa terutama wayang.
Yoga melanjutkan, komunitasnya juga mengadakan piknik dengan program andalan wisata wayang. Program wisata wayang ini adalah kegiatan pertama di Indonesia yang dilakukan oleh Asia Wangi sejak awal didirikan.
“Jadi wisata wayang ini mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan wayang, baik itu pertunjukan wayang, perajin wayang, pegiat wayang, dan lain-lain. Kegiatan ini mengumpulkan seluruh anggota Asia Wangi cabang BCA seluruh Indonesia setahun sekali. Kami mengadakannya untuk bertemu dan saling berbagi informasi mengenai wayang dan sebagainya. Kita juga memiliki semboyan yaitu ‘guyub rukun sak lawase’,” jelasnya.
Yoga mengharapkan komunitas Asia Wangi ini secara eksternal turut serta untuk melestarikan wayang di Indonesia. Karena selama ini komunitas ini bukan hanya bergerak di Jawa saja, tapi juga sampai Palembang, Lombok, dan daerah lain. Di antaranya, masuk ke sekolah-sekolah mengenalkan anak-anak tentang wayang supaya mereka merasa dekat dan mencintai wayang.
“Ketika kami masuk ke sekolah-sekolah, sebenarnya anak-anak ini suka dengan wayang. Tapi selama ini, yang jadi persoalan, tidak ada media yang mendekatkan mereka dengan wayang. Itulah yang membuat terputusnya informasi tentang wayang terhadap generasi muda. Makanya melalui kegiatan ini diharapkan mereka semakin mengenal wayang dan minat untuk mempelajari,” ujarnya.
Komunitas Asia Wangi ini, menurut Yoga, dibangun atas dasar suka rela, keceriaan, dan kegembiraan. Jadi tidak ada pemaksaan bagi karyawan BCA harus bergabung.
“Yang menjadikan Asia Wangi ini berbeda dari komunitas yang lain adalah ketika budayawan atau seniman menampilkan wayang itu sudah biasa. Tetapi menjadi luar biasa karena yang melakukan adalah karyawan bank yang memiliki tingkat kesibukan tinggi, tapi masih meluangkan waktu untuk berlatih dan belajar mengenai wayang,” pungkasnya.
Sumber :Tribun Jateng