Cegah Diri Sendiri Menebarkan Ujaran Kebencian dengan 5 Langkah Ini Yuk!

Kumpulan Emak Bloggerkomunitas blogger perempuan Indonesia dengan tagline “Kami Ada Untuk Berbagi”hadir sebagai inspirasi, terutama untuk perempuan Indonesia.  Kali ini, Kumpulan Emak Blogger ingin memberikan tips kepada kita untuk mencegah menebarkan ujaran kebencian. Sebelumnya, kita perlu mengetahui, apa sih ujaran kebencian atau yang populernya disebut hate speech?

Hate speech, atau ujaran kebencian, adalah tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain dalam hal berbagai aspek, seperti ras, warna kulit, etnis, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama, dan lain-lain.

Berikut sedikit tip yang bisa kita lakukan agar terhindar dari penebaran ujaran kebencian, tapi tetap bisa menyampaikan aspirasi

1. Sebelum membawanya ke ranah umum (baca: media sosial), coba konfirmasikan dulu in silence

Kalau berhubungan dengan sebuah berita, kroscek dulu, Maks, ke media-media online lain yang terpercaya. Kayak kalau kita ngecek berita hoaks yang pernah saya tulis di web ini juga.

Kalau berhubungan dengan seseorang, japrilah orang tersebut dan ajaklah ngobrol baik-baik. Intinya adalah cobalah untuk mengendalikan diri lebih dulu.

2. Berpikir adil

Ya, adil nggak cuma lewat tindakan. Tapi sejak dari pikiran, Maks.

Kalau seumpama Emaks mau mengritik pihak-pihak tertentu, maka fokuslah pada kesalahannya. Bukan orangnya, atau si pihak tertentunya itu. Jika memang ia bersalah, ya berarti kesalahannya yang harus dikritik.
Jangan menghina fisik atau karakter, atau apa pun yang melekat pada orangnya.

Ini yang disebut adil sejak dalam pikiran, yang kemudian diikuti dengan adil dalam tindakan.

3. Coba pahami

Setiap orang punya alasan untuk melakukan sesuatu, meski sesuatu itu mungkin salah di mata orang lain. Dan kadang, alasannya ini menjadikan perbuatannya menjadi nggak 100% salah lo.

We just have to stand in their shoes. Dengarkan, dan jangan dulu menghakiminya.

4. Emosi? Berhenti dulu

Segala hal yang dilakukan ataupun dikatakan dalam kondisi emosi, pasti hasilnya nggak baik. Setuju kan, Mak?

Jadi, kalau dengar kabar atau apalah yang membuat kita jadi terlalu marah, atau terlalu sedih, atau terlalu gembira, terlalu excited langsung pengin respons, maka di titik itulah kita harus berhenti.

Mau langsung nyetatus? Boleh saja. Tapi pastikan sudah tak ada emosi yang berlebihan lagi.

5. Beri solusi

Ini dia yang membedakan antara kritik dan celaan. Sekadar haters atau pengin membantu orang lain. Yes, persoalan solusi atau masukan.

Orang yang mencela dan menjadi haters nggak akan pernah memberikan solusi atau masukan seiring ia memberikan komentar.

Sedangkan, orang yang peduli dan mau memberikan kritik pasti akan datang dengan masukan, atau setidaknya mereka akan mau mendengarkan.

 

Penulis : Carolina Ratri

Foto : Pinterest

Sumber : Kumpulan Emak Blogger 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *