Dian Bersinar Foundation Bantu Anak Mangkubumi Belajar di Pinggiran Kota Medan

Dian Bersinar Foundation merupakan sebuah yayasan yang perduli kepada kesejahteraan pendidikan anak-anak di pinggiran Kota Medan.

Mereka mewujudkan keperdulian tersebut dalam les-les mata pelajaran gratis yang diberikan.

Berdiri sejak tahun 2007, yayasan ini sudah beberapa kali berpindah tempat dari bantaran rel kereta api hingga saat ini di sebuah rumah di Jalan Teratai nomor 6B, Hamdan, Medan Maimun, Kota Medan.

“Kami sudah berpindah tempat sebanyak lima kali, dari bantaran kereta api, Jalan Ghandi, Mangkubumi, Jalan Selam, hingga saat ini di Jalan Teratai ini. Karena memang kami tidak punya rumah tetap dan masih mengontrak” tutur Koordinator Dian Bersinar Foundation, Alfonso Fahmi Sitanggang.

Sejak awal didirikan oleh foundernya, Desi Bakkara, kegiatan Dian Bersinar Foundation selalu menjangkau anak-anak kaum marjinal yang keterbatasan biaya untuk sekolah dan les mata pelajaran. Alasannya karena Desi sangat terpangil untuk membantu anak-anak tersebut memperoleh pendidikan yang sama dengan anak-anak yang beruntung di luar sana.

“Dulu kami mendidik anak-anak dari bantaran kereta api, namun saat ini yang kami didik adalah anak-anak dari Kampung Mangkubumi dan anak-anak sekitaran Jalan Teratai sini,” kata lelaki yang akrab disapa Sir Alfonso ini.

Hingga saat ini, mereka menampung lebih dari 60 anak. Kebanyakan adalah anak-anak dari Kampung Mangkubumi. Mereka ada yang dari umur 4 tahun sampai anak Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Jika kita telisik kampung Mangkubumi sangat sering digrebek akibat banyaknya narkotika di sana. Secara tidak langsung secara psikologi anak-anak banyak terpengaruh,” ungkapnya.

Seorang guru yang akrab disapa Miss Icha menuturkan, bahwa mendidik anak-anak dari kampung tersebut bukanlah perkara mudah. Apalagi banyak dari anak-anak tersebut tidak mendapat perhatian penuh dari keluarganya.

“Mereka itu biasanya condong jadi anak yang keras dan suka cari perhatian. Kadang sesuatu yang mereka bisa kerjakan sendiri, mereka pura-pura enggak tahu, biar dapat perhatian,” tutur Icha.

Karena itu, kata Icha, dia dan guru lainnya harus banyak bersabar. Selain itu, ia menuturkan pula, anak-anak dari kampung yang berbeda itu sering saling mencela yang berujung adu jotos. Sehingga harus dilakukan cara khusus seperti membagi mereka dalam dua grup.

“Kendala lainnya, tempat kami ini tidaklah cukup luas untuk 60 orang anak. Jadi ya gitulah sempit-sempit. Apalagi memang sarana belajar mengajar kamipun sangat terbatas,” kata Icha sambil menunjuk rumah tersebut.

Selain membuka les, mereka juga membuka playgroup pada pagi hari. Play group ini pun di tujukan untuk anak kampung yang sama namun usia dua sampai empat tahun.

“Untuk play group kami pungut biaya Rp 2.000 per hari. Itupun sebenarnya kami pakai untuk kebutuhan belajar mereka pula. Jadi untuk sewa rumah dan biaya oprasional lainnya kami dapat dari bantuan orang-orang,” ungkap Alfonso.

Lebih lanjut diungkapkannya, bantuan tersebut datangnya dari lingkungan gereja dan dari orang luar negeri seperti Malaysia.

Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan setiap hari senin sampai sabtu. Namun biasanya setiap hari ada kelas pembinaan rohani. Dimana anak-anak yang beragama kristen untuk Pendalaman Alkitab dan islam untuk belajar mengaji.

“Selain belajar kami juga ada kegiatan-kegiatan mengasah soft skill mereka. Sampai saat ini, kegiatan seperti itu kami banyak bekerja sama dengan komunitas seperti Sikolatta dan Medan Doodle Art,” kata Icha.

Sebulan sekali mereka juga akan belajar keluar. Seperti ke kolam berenang atau ke Taman Ahmad yani. Besar harapan Dian Bersinar foundation, apa yang mereka lakukan dapat menolong anak-anak agar bisa memiliki masa depan yang lebih jelas.

“Semoga mereka jadi anak yang bermoral, enggak ketinggalan dari anak-anak yang bersekolah di sekolah yang bagus di luar sana. Dan masa depan mereka bisa jauh lebih bagus dari keluarga mereka,” katanya.

Hingga saat ini, masih banyak hal yang dibutuhkan oleh yayasan ini untuk menjadi lebih baik. Mereka sangat terbuka untuk menerima bantuan dalam bentuk alat tulis, volunteer untuk mengajar, dan juga dana. Jika anda ingin membantu dapat menghubungi Instagram mereka di @dian_bersinar_foundation.

 

Sumber : ucnews

Foto : Dian Bersinar Foundation

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *