Komunitas Bisindo Universitas Mercu Buana

Banyak cara yang bisa dilakukan mahasiswa untuk melakukan kegiatan positif. Seperti gagasan kreatif yang dilakukan I Gusti Putri Lingga Wishuania. Mahasiswi Universitas Mercu Buana (UMB) ini, mengembangkan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) di lingkungan kampus. Tujuannya mulia, ingin menyeimbangkan antara komunikasi verbal dan non-verbal jika bertemu dengan penyandang tunarungu.

Berawal dari kegelisahannya, Nia, begitu disapa, bersama rekan-rekannya mantap membentuk komunitas Bisindo. Terhitung baru, September lalu jadi awal terbentuknya komunitas ini. Komunitas ini intens melakukan kegiatan setiap pekannya pada hari Jumat.

“Dari September ini kami sudah mulai setiap Jumat. Sejak awal, kami mulai jam 11.00, karena kebutuhan yang lain tidak bisa jam 11.00, jadi akhirnya dipindahkan pada jam 13.00 sampai jam 14.00 WIB,” ujar Nia.

Meski peminatnya belum begitu tiggi, Nia optimistis ke depan akan banyak mahasiswa yang mulai tertarik untuk ikut berpartisipasi dengan komunitas yang ia dirikan. Untuk bergabung dengan komunitas Bisindo UMB, tak banyak yang dipersyaratkan. Cukup terdaftar sebagai mahasiswa UMB.

“Untuk pesertanya sekarang hanya 7 orang, tadinya ada 10 orang, tapi ternyata mereka cuma komitmen di awal saja dan akhirnya keluar dari Bisindo di UMB ini. Tapi tidak apa-apa dalam proses berjalannya Bisindo di UMB ini semoga makin banyak pesertanya” lanjut Nia

Nia berharap, melalui kegiatan komunitas Bisindo ini, pihak kampus bisa memasukkannya menjadi salah satu mata kuliah yang diajarkan di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom). Pasalnya, Bisindo erat kaitannya dengan disiplin Ilmu Komunikasi. “Harapan kami, ke depan ini tidak hanya jadi sekadar komunitas, klub, ataupun Unit Kegiatan Mahasiswa. Tapi bisa jadi bahn ajar di Fikom UMB, setelah itu bisa dipelajari dan diimplementasikan,” harapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, komunitas Bisindo UMB ingin saling menyetarakan bahwa para penyandang tunarungu bisa berhubungan baik dengan orang normal. Hal itu bisa diwujudkan dengan menumbhkan minat belajar bahasa isyarat.

“Semoga mahasiswa makin tertarik belajar bahasa isyarat. Soalnya kita sudah harus bisa menyetarakan setiap orang, bukan hanya karena dia punya kekurangan seperti ini, kita tidak bisa berteman dengan orang seperti itu. Jadi kita mempersatukan dengan cara kita belajar bareng-bareng, saling kenal, dan bisa menerima orang dengan kekurangan tersebut,” pungkasnya.

Susi Sunarsih, salah satu peserta Bisindo UMB mengaku sangat tertarik mengikuti setiap pertemuan dari komunitas Bisindo. Baginya, melalui kegiatan ini pihaknya banyak belajar tentang arti kehidupan.

“Dalam waktu latihan satu jam ini, kita manfaatin untuk belajar bahasa isyarat. Tidak hanya menambah wawasan tentang Bahasa isyarat, namun menambah pertemanan juga dan mengetahui ternyata masih ada orang-orang yang peduli dengan teman tuli melalui belajar Bahasa isyarat seperti ini” ucapnya.

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *