Sejumlah Warga Kota Salatiga yang tergabung dalam komunitas pecinta keris Salatiga, Komunitas Salakomba, dan Lindu Aji Kota Salatiga melepas ratusan burung perkutut di Lapangan Pancasila, Rabu (5/11/2/18).
Ketua komunitas keris Salatiga, Supriyanto mengatakan, hal ini merupakan suatu bentuk sedekah alam yang dilakukan pertama kali. Pihaknya sengaja membeli lebih dari 200 burung perkutut di pasar untuk dilepas ke alam bebas.
“Ini merupakan wujud keprihatinan kami terhadap kondisi burung-burung yang diperjualbelikan. Seharusnya mereka bisa terbang ke alam bebas,” ujarnya.
Selain itu, ini juga merupakan wujud pelestarian alam agar burung perkutut bisa berkembangbiak lantaran burung tersebut sudah mulai punah ditangkap oleh sejumlah oknum.
Menurutnya, burung perkutut merupakan simbol budaya Jawa dan menjadi suatu pusaka. Hadirnya burung perkutut di alam bebas semakin menghidupkan suasana Kota Salatiga yang asri.
“Dengan melepas burung perkutut, harapannya mereka dapat menghibur para sesepuh dengan suara cuitannya di alam bebas,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPC Lindu Aji Kota Salatiga, Heru Subroto menuturkan, Kota Salatiga yang masih natural memang harus terus dijaga satu diantaranya dengan mengembangbiakan burung di alam bebas.
Pelepasan burung ini juga menjadi edukasi bagi masyarakat agar tidak menangkap dan memelihara burung yang seharusnya hidup di alam bebas.
“Kami minta masyarakat bisa turut menjaga jangan ditembak, jangan ditangkap, biar bisa lestari di alam,” imbaunya.
Sebelum pelepasan burung perkutut ke alam bebas, warga melakukan ritual tumpengan adat Jawa agar Kota Salatiga dijauhkan dari segala bencana dan ritual doa bagi burung agar bisa terbang bebas.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: muslimah
sumber : tribun jateng