Salah satu pegiat literasi di Kabupaten Wajo, Edil Adhar (23) menganggap tingkat kesadaran literasi di Kabupaten Wajo minim. Olehnya, dirinya menggagas sebuah komunitas yang menggalakkan kegiatan literasi di Kabupaten Wajo, yakni Sekolah Rakyat.
“Sekolah Rakyat dibentuk bersama orang-orang yang gemar membaca, memiliki visi sama, mendorong minat baca masyarakat utamanya pemuda,” kata anak pasangan Abd Latief dan Santalia tersebut, Rabu (12/12/2018).
Menurutnya, teknologi harus dimanfaatkan untuk mendorong minat baca.
“Olehnya itu kami juga membuat akun instagram @sekolah_rakyat_ sebagai akses bagi teman-teman yang ingin meminjam buku tapi tak sempat datang langsung di lapak kami,” ujar Edil.
Terangnya, Sekolah Rakyat juga aktif mengadakan diskusi dengan berbagai tema. Diakuinya, banyak individu maupun kelompok di Kabupaten Wajo yang bergerak dalam bidang literasi, tapi beberapa kemudian berhenti karena berbagai alasan.
“Kami berkomitmen, gerakan literasi yang digalakkan Sekolah Rakyat akan konsisten agar efek baiknya lebih nyata,” kata alumni Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) itu.
Dirinya berharap, program Sekolah Rakyat kedepannya bisa lebih variatif.
“Semula dibentuk, kami memang ingin Sekolah Rakyat ini menjadi wadah kreatif pemuda yang mencintai berbagai bidang, seperti kebudayaan, ekonomi, olahraga, dan lainnya,” kata Edil.
Sumber : Tribun Makassar
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan
Editor: Suryana Anas