Saat ini banyak masyarakat yang tinggal di kota-kota besar tak pernah melakukan kegiatan bercocok tanam, alasannya karena mereka tidak memiliki cukup lahan.
Padahal minimnya lahan bukan lagi menjadi alasan bagi seseorang yang hobinya bertanam atau berkebun. Aktivitas ini selain bisa melestarikan lingkungan juga bisa mendatangkan uang.
Namun berbeda dengan Gang Hijau, komunitas pelestari lingkungan ini sangat antusias bertanam meski mereka tinggal di kota metropolitan macam Jakarta ini.
Metode bercocok tanam ala masyarakat perkotaan atau yang dikenal dengan sebutan urban farming kini telah menjadi nafas kehidupan komunitas ini.
Gang Hijau telah menjadi pegiat urban farming di kawasan Cempaka Putih sejak 6 tahun lalu. Founder komunitas ini yakni Adian Sudiana.
Pria yang biasanya disapa Pak Dian ini menjadi salah satu motivator penggerak urban farming di wilayahnya.
“Awalnya ia hanya berniat untuk menciptakan penghijauan di sekitar tempat tinggal, namun karena ide tersebut sejalan dengan program kerja Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DKPKP) Provinsi Jakarta akhirnya kami beserta DKPKP meluncurkan program Gang Hijau, katanya saat ditemui Trubus.id di kawasan Jakarta, Kamis (28/12)..
“Kami menanam tanaman produktif yang dapat menghasilkan dan bermanfaat bagi warga sekitar seperti sayuran dan buah,” tambahnya.
Gang Hijau ini dikelola oleh Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, dan komunitas Gang Hijau yang melibatkan sejumlah Rukun Tetanga (RT) di wilayah Cempaka Putih Timur.
“Sejak 2011 hingga saat ini kami beserta para warga yang tergabung telah sering melakukan panen sayuran dan buah, bahkan wilayah kami sering dijadikan percontohan urban farming di kawasan lain” tambahnya.
Sebagai penggiat urban farming, Dian juga terus melakukan sejumlah edukasi kepada warga sekitar untuk terus semangat mengembangkan urban farming.
“Saya berharap kedepannya seluruh wilayah Jakarta memiliki Gang-Gang hijau lainnya, karena manfaat tanaman bagi manusia sungguh besar, satu tanaman mencukupi konsumsi oksigen dua orang” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Pemerintah juga kerap memberikan bantuan seperti peralatan serta benih dan bibit tanaman.
“Kami ingin mengembangkan urban farming semakin booming di 2018 mendatang,” tutup Dian.
Sumber : Trubus