Komunitas Tuna Rungu Wicara Purbalingga Ajarkan Bahasa Isyarat ke Masyarakat

Keinginan untuk bisa berkomunikasi dengan masyarakat secara luas, puluhan anak-anak remaja berkebutuhan khusus tuna rungu wicara di Purbalingga, Jawa tengah, menggelar pelatihan bahasa isyarat secara gratis.

Acara pelatihan bahasa isyarat ini, digelar Alun-Alun Kabupaten Purbalingga, Sabtu (5/1/2019) malam.

Ketua Yayasan Pilar Purbalingga sekaligus pendamping penyandang disabilitas di Purbalingga, Sri Wahyuni, mengatakan puluhan remaja penyandang disabilitas tuna rungu wicara ini sebelumnya membentuk komunitas terlebih dahulu.

“Mereka sebenarnya sudah lama gelisah, selama ini merasa butuh komunikasi dengan masyarakat luas. Tapi mereka menyadari untuk bisa bekomunikasi dengan dirinya sangatlah sulit, butuh pengetahuan bahasa isyarat,” katanya kepada TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), Minggu (6/1/2018).

Maka, lanjutnya, mereka memberanikan diri untuk menggelar kegiatan pembelajaran Bahasa Isyarat Indonesia (Basindo) kepada semua pengunjung Alun-Alun Kabupaten Purbalingga setiap Sabtu malam.

“Masalah yang justru mereka rasakan bukan sekedar masih sedikitnya masyarakat yang bisa berbahasa isyarat, tapi komunikasi dengan orang tuanya saja sering tidak nyambung. Karena orang tua mereka masih banyak yang tidak tahu bahasa isyarat,” jelasnya.

Senada dengan Sri Wahyuni, Dena, salah satu transleter yang mendampingi komunitas ini, mengatakan keinginan mereka  berkumpul satu visi untuk menularkan pengetahuan membaca bahasa isyarat penyandang tuna rungu dan wicara sudah lama, namun baru terealisasi.

“Mereka sangat menginginkan momen seperti ini, berkumpul dengan orang banyak dan saling tukar pengetahuan dengan komunikasi ala mereka,” katanya.

Ternyata, lanjutnya, antusias masyarakat untuk belajar bahasa isarat secara langsung dengan komunitas penyandang disabilitas Kabupaten Purhalingga sangat luar biasa.

“Ini di luar dugaan, ternyata aksi mereka disambut baik oleh masyarakat yang mengunjungi Alun-Alun. Mereka dengan sabar bergantian belajar bahasa isyarat,” katanya.

Untuk selanjutnya, Sri Wahyuni, menambahkan komunitas penyandang Tuna Rungu WicaraPurbalingga, akan melakukan pelatihan kepada orang-orang tua yang memiliki anak penyandang tuna rungu dan wicara.

 

Sumber : Times Indonesia

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *