Sekumpulan pencinta sekaligus pemelihara anjing yang tergabung dalam komunitas Dog Owners TNT (Taman Nuansa Tjampuhan) tampak berkumpul sejak pukul 06.30 pagi di dekat kantor pemasaran kompleks, Gianyar, Minggu (20/1/2019).
Beberapa terlihat membawa sekop, sapu lidi, cangkul kecil, sarung tangan, dan keperluan bersih-bersih lain.
Tidak ketinggalan anjing kesayangan masing-masing, mulai dari anjing ras pug, beagle dan labrador hingga anjing Bali.
Anjing malang itu semula dibuang di komplek dalam keadaan sakit. Namun, Orange akhirnya ditolong oleh Yayasan Seva Bhuana, para pemerhati hewan, dan diasuh sementara oleh warga TNT sampai mendapatkan adopter.
Pagi itu, para anggota dog owners TNT menyebar diri di sepanjang jalan komplek sembari membersihkan kotoran anjing.
Menariknya, selama membersihkan jalanan komplek, para pemilik anjing tersebut lebih banyak mendapatkan sampah yang dibuang sembarangan ketimbang kotoran anjing.
Gaguk Agus Priyanto selaku ketua grup dog owners TNT mengungkapkan bahwa acara gotong royong ini merupakan langkah nyata menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami awalnya berencana membersihkan kotoran anjing di komplek ini, ternyata di sepanjang perjalanan kami menemukan lebih banyak sampah plastik yang dibuang sembarangan sehingga kami turut membersihkannya juga,” kata Gaguk.
“Kami selaku dog owner TNT sudah berinisiatif untuk membawa kantong guna memungut kotoran anjing masing-masing saat jalan bersama peliharaan kami. Hal tersebut tentunya merupakan langkah nyata guna menjaga kebersihan lingkungan sekaligus menjaga hubungan baik dengan warga yang lain,” lanjutnya.
Kepala lingkungan Taman Nuansa Tjampuhan, Cening Suartama juga terlihat hadir dalam kegiatan gotong royong tersebut.
Sembari menyalami para anggota dog owners TNT, Suartama menyampaikan apresiasinya sesaat sebelum acara gotong royong dimulai.
Sementara itu, Refly selaku salah satu anggota dog owners TNT menyampaikan bahwa melalui acara gotong royong tersebut, para anggota sekaligus juga turut berpartisipasi dalam upaya pemerintah menangani sampah plastik. (*)
Sumber : Tribun Bali
Editor: Widyartha Suryawan