Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anaknya untuk selalu rukun. Namun, anak-anak seringkali bertengkar karena berbagai sebab. Hal ini disebut sibling rivalry dan merupakan hal yang cukup sering terjadi pada anak. Sibling rivalry merupakan suatu tahap yang mendukung perkembangan sosial dan emosional anak. Frekuensi dan beratnya perselisihan tergantung pada perbedaan usia, kepribadian anak, usia, dan cara orangtua menghadapi hal tersebut. Anak yang lebih muda umumnya lebih kompetitif; hal ini akan berkurang saat anak bertambah usia. Anak dengan jarak usia yang dekat juga memiliki risiko lebih besar untuk berselisih. Anak yang berselisih bukan kesalahan orangtua atau pengasuh. Perselisihan dapat terjadi karena berbagai sebab yang berbeda antar anak dan keluarga. Umumnya, perselisihan terjadi karena mencari perhatian orangtua, mencari kedudukan tertentu dalam keluarga, memperebutkan barang, teman, atau waktu orangtua.
Sibling rivalry dapat terjadi pada anak dengan adiknya yang baru lahir atau pada dua saudara pada usia berapapun. Untuk mengatasi kedua jenis sibling rivalrytersebut diperlukan pendekatan yang berbeda. Sibling rivalry seorang anak dengan adiknya yang baru lahir dapat diatasi dengan cara berikut:
Untuk sibling rivalry pada kakak-beradik di usia yang lebih besar, dapat diterapkan beberapa tips berikut:
Selain itu, terdapat beberapa hal yang sebaiknya dihindari orangtua dalam menghadapi sibling rivalry:
Sibling rivalry yang berlebihan dan melibatkan perilaku agresif seperti berteriak terus-menerus, melempar barang, menyakiti secara fisik, atau menghina secara berlebihan memerlukan penanganan oleh dokter ahli. Sibling rivalryyang tidak diatasi dengan baik dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan kemarahan pada saat dewasa.
Penulis: dr. Natharina Yolanda
Reviewer : Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K).
Disadur dari Ikatan Dokter Anak Indonesia