Stok darah di rumah sakit dan bank darah memang selalu saja cepat habis, bahkan permintaan untuk keperluan transfusi terkadang jauh melebihi persediaan yang ada. Tak heran bila Anda pernah menerima pesan broadcast dari kerabat atau keluarga berisi permintaan donor untuk golongan darah tertentu. Sebagai wanita yang peduli sesama, wajar jika Anda tergerak untuk membantu sesama dengan cara donor darah. Setiap kantung darah yang didonorkan bisa menyelamatkan nyawa tiga orang pasien yang amat membutuhkan lho. Nah, sebelum Anda mendaftarkan diri untuk donor darah, coba perhatikan dulu 5 hal berikut.
Untuk bisa mendonorkan darah, ternyata hal ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Sebelumnya, Anda akan dites untuk melihat apakah Anda sudah memenuhi beberapa kriteria. Hal ini termasuk usia, yang masih dalam batas 17-65 tahun, dan juga berat badan dengan minimal 45 kilogram dan tidak underweight. Suhu tubuh pun akan diperiksa agar tetap terjaga normal untuk memastikan bahwa Anda sehat saat mendonorkan darah. Beberapa kriteria spesifik lainnya adalah tekanan darah, diastole, dan tingkat hemoglobin dalam darah.
Memenuhi semua syarat di atas berarti sudah boleh jadi donor darah? Eits, riwayat kesehatan dan gaya hidup Anda juga harus dicek, lho. Berdasarkan ketentuan PMI, seseorang tidak bisa menjadi donor darah bila sedang hamil atau menyusui. Anda juga tidak memenuhi syarat sebagai pendonor jika menderita beberapa penyakit, seperti diabetes, kanker, jantung, paru-paru, atau tekanan darah tinggi. Anda juga tidak bisa mendonorkan darah jika menderita epilepsi, hepatitis B dan/atau C, atau mengidap HIV/AIDS. Begitu juga kalau Anda baru saja melakukan perawatan atau cabut gigi, sebaiknya tunggu dulu selama beberapa waktu. Berhubung darah yang didonorkan nantinya akan sangat menentukan nyawa penerima, sebaiknya jujur dengan keadaan kesehatan Anda sebelum menjadi donor darah ya.
Setelah semua persyaratan terpenuhi, sekarang Anda sudah bisa mendaftarkan diri menjadi donor darah. Selain bisa datang langsung ke kantor PMI, berbagai instansi swasta dan pemerintah termasuk departemen kesehatan serta TNI dan Polri, juga sering mengadakan acara donor darah. Jika ada instansi lain yang menyelenggarakan kegiatan donor darah, yang harus diperhatikan adalah kredibilitas dan pengalaman instansi tersebut dalam melaksanakan donor darah. Ini bisa dilihat dari profesionalitas para staf, kebersihan alat, dan lingkungan tempat donor darah, serta penyaluran darah yang jelas.
Selain mempersiapkan mental menjelang hari donor darah, tubuh juga harus ikut disiapkan dengan melakukan hal berikut:
Agar tak terjadi hal yang tak diinginkan, sebaiknya duduk santai selama 15 menit setelah darah diambil. Sambil menunggu waktu, Anda bisa minum jus buah atau makan camilan untuk mengisi kembali cairan dan gula darah. Selama 48 jam setelah pengambilan darah, jika Anda sesekali merasa pusing, hal ini adalah hal yang normal kok. Namun, hindari dulu aktivitas berat seperti olahraga atau mengangkat barang berat.
Meski semangat Anda menolong sesama sangat dihargai, tapi ternyata donor darah juga tidak boleh dilakukan terlalu sering. Jadi, tunggu dulu selama 4 bulan sebelum Anda kembali menyumbangkan darah ya.
Disadur dari Journal Sociolla ditulis oleh Wina Andria