Ingin mempelajari sejarah Kota Bandung dengan cara yang menyenangkan? Cobalah bergabung dengan Komunitas Aleut. Tiap Minggunya, komunitas ini memiliki berbagai kegiatan jelajah Bandung dengan cara “ngaleut” atau berjalan beriringan.
Aleut dalam bahasa Sunda berarti sekelompok orang yang berjalan berbanjar atau beriringan sebagaimana para petani beramai-ramai melintasi jalan setapak. Ini pula yang kerap dilakukan Komunitas Aleut. Mereka beriringan keliling kota. Trotoar dan gang-gang dalam perkampungan di Kota Bandung yang semakin sempit memaksa mereka berjalan berbanjar seperti orang antre.
Komunitas Aleut berdiri diawali oleh mahasiswa angkatan 2005 Jurusan Sejarah Universitas Padjadjaran yang akan menjalani Ospek. Panitia Ospek saat itu ingin membuat Ospek yang berbeda. Karena itulah mereka mengusulkan untuk membuat program ospek berisi mengunjungi situs-situs sejarah Kota Bandung dengan melibatkan Ridwan Hutagalung, direktur Program Radio Mustika FM Bandung saat itu, yang memiliki program berisi menyajikan wawasan sejarah Kota Bandung.
Usulan tersebut mendapat respon positif. Dari situlah muncul gagasan mendirikan komunitas yang kemudian pada 2006 resmi bernama Komunitas Aleut. Bentuk acaranya masih sama, jalan-jalan kelilig kota untuk mengetahui lebih jauh tentang situs-situs sejarah.
Komunitas ini memiliki tujuan ingin mempopulerkan kembali sejarah kota Bandung yang sudah banyak dilupakan.
“Kami ingin membuat masyarakat kota Bandung sedikit-sedikit mengerti lah bagaimana sih Bandung itu dari awal sejarahnya sampai bisa seperti sekarang ini,” ujar Ridwan Hutagalung, yang kini menjadi Direktur Komunitas Aleut, saat ditemui di Sekretariat Komunitas Aleut , Selasa (22/1/2019).
Komunitas Aleut memiliki kegiatan setiap minggunya, ada kegiatan yang terbuka untuk umum ada pula yang hanya meliibatkan anggota dan pengurus. Untuk menjadi anggota resmi, syarat yang diperlukan hanyalah biaya administrasi sebesar Rp15 ribu yang dibayar pertahun. Saat ini, anggota komunitas ini sudah mencapau ratusan orangm walaupun yang aktif sekitar 50 orang.
Sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan Komunitas Aleut. Selain dikusi tiap Minggu, ada program literasi yang sudah berjalan selama 1,5 tahun, walaupun sedang off. Ada juga kegiatan yang tidak dilaksanakan secara rutin seperti penulisan buku, serta program kerjasama dengan Disbudpar dan pemkot yang masih berhubungan dengan sejarah dan wisata kota Bandung.
Bagaimana? Tertarik untuk bergabung?