KOMUNITAS anak muda Nganjuk tidak kalah dengan komunitas anak muda di kota lain. Digagas oleh komunitas Swakarya, mereka menggelar SuakaryaKolektif #2, Jumat (14/12/2018) dan Sabtu (15/12/2018). Itu untuk menunjukkan eksistensi anak muda Nganjuk.
Mengusung tema kolektif, Swakarya sukses menggelar beberapa acara seperti lapakan, bar-bar yakni live mural, workshop, ngobrol santai, dan musik akustik.
Acara diselenggarakan di dua tempat berbeda, yakni di bekas Swalayan Songo sebagai tempat live mural dan Kopi Samcir sebagai tempat workshop, ngobrol santai, dan musik akustik.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Prapto itu berharap ke depan akan banyak anak muda Nganjuk yang ikut berpartisipasi aktif di acara Suakarya terutama dari komunitas lain.
“Acara ini terbuka untuk teman-teman semua. Jadi, kami sangat berharap teman-teman yang ada di Nganjuk bisa bergabung dengan teman-teman Swakarya. Nantinya kami juga akan banyak belajar bareng tentang seni dan bidang lain seperti musik, kepenulisan, dan lain-lain. Kami selalu mengusung tema kolektif untuk mewadahi semangat teman-teman,” kata Prapto yang juga mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang itu.
Acara yang digagas Swakarya juga menarik antusias anak muda Nganjuk. Itu terbukti meski selama acara diguyur hujan, banyak anak muda yang ikut meramaikan dan berpartisipasi di acara itu.
Beberapa komunitas mural yang ada di Nganjuk terlibat di acara bar-bar yang menyulap tembok usang di sebelah eks Songo Swalayan menjadi lebih berwarna dengan karya mural yang cukup menarik dipandang.
Acara dilanjutkan dengan ngobrol santai dengan beberapa komunitas, yakni komunitas kepenulisan Yantra Wiloka dan komunitas mural Mulur 016.
Acara ditutup dengan penampilan beberapa musisi lokal Nganjuk dan musisi dari luar kota yang sengaja datang untuk memeriahkan acara.
Komunitas Swakarya berharap, acara Suakarya itu dapat menjadi acara tahunan untuk mewadahi kreativitas cah-cah Nganjuk.
“Kami berharap acara ini akan menjadi semacam festival tahunan. Kita bikin bareng-bareng agar banyak orang yang datang ke Bumi Anjuk Ladang ini,” pungkas Prapto.
Bagus Rachmad
Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan
Universitas Negeri Malang
IG: @bagusrachmad94
Sumber : Tribun Surabaya.
Editor: Parmin