Komunitas Traditional Games Return Ambassador Jatim

iga remaja, yakni Nilla Shilvia Nur Awali, Muhammad Syaikhu Alam, dan Naharani Ikromah, menjadi anggota Traditional Games Return (TGR) Ambassador Jawa Timur (Jatim). Mereka bertugas mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak di Kota Marmer.

SITI NURUL LAILIL MA’RIFAH

Perkembangan teknologi membuat berbagai jenis permainan tradisional mulai tersingkirkan. Contohnya betengan, gobak sodor, dakon kayu, lompat tali, dan lainnya.

Kondisi tersebut membuat Mohammad Syaikhu Alam, Naharani Ikromah, dan Nilla Shilvia Nur Awali, merasa prihatin. Mereka pun tertarik menjadi bagian dari komunitas TGR yang didukung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan Pemprov Jatim. Tujuannya, agar anak dapat hak untuk bermain dan memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan positif dan kreatif. “Selain itu, untuk melestarikan dan mengembalikan permainan tradisional,” ucap Nilla Shilvia Nur Awali.

Untuk bisa bergabung di komunitas TGR, terlebih dulu ikut seleksi. Sebab, anggota TGR setiap kabupaten harus jalankan tugas dengan sungguh-sungguh. “Di Tulungagung hanya ada tiga anggota TGR,” tandasnya.

Mereka terpilih setelah melalui beberapa tahap. Di antaranya tes tulis dan wawancara. “Saya kebetulan anggota Dewan Perwakilan Anak (DPA) Tulungagung sehingga teman-teman optimistis bisa mengembalikan popularitas permainan tradisional ke anak-anak,” kata warga Desa/Kecamatan Ngunut ini.

 

Sumber : Radar Tulungagung

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *