Bicara tentang seks pada anak memang gampang-gampang susah, apalagi di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini. Makin kesini orangtua semakin sadar bahwa pendidikan seks itu penting tapi juga bingung bagaimana harus mengajarkannya. Belum lagi kalau anak sudah tiba-tiba mengajukan pertanyaan. Yang paling gampang saja misalnya “Adek bayi asalnya darimana Ma?”, sudah cukup membuat kepala kita pusing tujuh keliling.
Banyak cara untuk mengenalkan seks pada anak, tentunya yang sesuai dengan tingkat perkembangan usia mereka. Anak bisa belajar seks secara informal di rumah, dan seiring dengan tingginya tingkat pendidikan, mereka akan belajar melalui jalur resmi di sekolah tentang aspek biologi dan social seks. Menjadi orangtua memang tidak mudah karena harus selalu mengimbangi perkembangan anak, tapi bukan berarti Anda menghindari bicara seks dengan anak.
Saat kita mengenalkan seks kepada anak, tentunya kita tidak bicara tentang hubungan intim, melainkan pengenalan terhadap jenis kelamin dan fungsinya masing-masing. Kita belajar dari perbedaan antara lelaki dan perempuan. Setelah anak mengerti kemudian akan naik tingkat kepembahasan tentang hubungan antara lelaki dan perempuan, termasuk secara emosional. Seiring dengan pertumbuhan anak yang semakin besar, fungsi reproduksi pun menjadi bagian yang harus kita ajarkan dalam pendidikan seks. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana cara merawat diri dan memelihara seksualitas.
Sebagai panduan, mungkin Anda berminat menengok sedikit materi yang dirilis oleh The National Child Traumatic Stress Network tentang pendidikan seks berdasarkan usia anak:
1. Usia < 4 tahun
2. Usia antara 4 – 6 tahun
3. Usia antara 7 – 12 tahun
Macam-macam alasan anak saat mengajukan pertanyaan yang membuat kita geleng-geleng kepala. Bisa saja mereka hanya penasaran atau mungkin untuk meyakinkan diri sendiri kenapa mereka berbeda dari lawan jenisnya. Bagi anak yang sudah agak besar, saat remaja misalnya, perbedaan bentuk tubuh dengan teman sebaya dapat memicu pertanyaan tentang seks.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat diskusi tentang seks dengan anak menjadi santai adalah:
Sumber
www.vemale.com
www.mothercare.co.id
www.who.int
Disadur dari Angsamerah ditulis oleh DIAH MAYANG SARI, SKEP, NERS