Lakukan Langkah ini untuk Menjadi Ayah ASI

Proses menyusui yang sukses haruslah didukung oleh pasangan, di mana ibu dan ayah saling bekerjasama sebagai satu tim. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjadi ayah ASI:

  • Bersikap mendukung
    Proses menyusui bukanlah pekerjaan yang ringan. Membawakan segelas air atau bantal ekstra untuk istri, bisa menjadi dukungan yang diperlukan.  Ayah ASI juga dapat membantu menggendong bayi yang hendak menyusu, kemudian membuat bayi bersendawa setelahnya. Ibu menyusui yang didukung suami, cenderung mampu menyusui lebih lama dibandingkan yang kurang mendapat dukungan dari suami.
  • Maksimalkan kontak dengan bayi
    Bangun ikatan ayah dan bayi dengan memeluk, memandikan, ataupun membawanya berjalan-jalan. Manfaatkan tangan ayah ASI yang lebih kuat dan kokoh untuk menenangkan bayi yang menangis. Ayun perlahan, namun jangan sampai diguncang. Bayi juga dapat ditenangkan dengan suara berat yang dimiliki para ayah, bisa dengan kata-kata lembut atau nyanyian.
  • Membantu memberi ASI perah
    Ayah ASI dapat membantu ibu memberikan ASI yang sudah diperah. Jika ASI perah diberikan dengan botol, sebaiknya tunggu hingga usia bayi 3-4 minggu. Hal ini perlu dilakukan agar bayi sudah mampu menguasai cara menyusu dengan benar. Saat bayi berusia 6 bulan, ayah dapat membantu memberi makanan pendamping ASI.
  • Menemani ibu memperoleh informasi menyusui
    Jangan menganggap informasi menyusui hanya patut diketahui oleh ibu. Pada awal-awal masa menyusui, peran ayah ASI sangat penting. Jika perlu, tanyakan kemungkinan sesi khusus yang diperuntukkan bagi para ayah ASI di rumah sakit atau layanan kebidanan setempat.
  • Memahami penurunan gairah seksual masa menyusui
    Jangan menganggap pasangan tidak lagi tertarik untuk berhubungan intim. Saat menyusui, ibu mengalami penurunan hormon estrogen, sehingga vagina lebih kering. Hal ini dapat memicu nyeri saat berhubungan intim. Jika perlu, gunakan pelumas vagina yang dapat memperlancar hubungan seksual Anda.

Tak jarang para ayah merasa takut melakukan kesalahan, karena menganggap bayi sangat rapuh. Untuk itu, Ayah ASI harus bersikap santai dan menikmati seluruh proses menyusui bersama pasangan.

Menyusui merupakan salah satu tugas ibu yang tak kalah berat dibandingkan proses hamil dan melahirkan. Dukungan pasangan sebagai ayah ASI merupakan hal penting yang dapat membantu melancarkan proses tersebut.