Komunitas Pena dan Buku Gaungkan Literasi dari Ruang Baca di Los Pasar hingga Jual Buku Murah

 

Sebuah komunitas di Balikpapan, Pena dan Buku, adalah salah satu yang berusaha untuk mengenalkan literasi kepada anak-anak dan kaum muda.

Uniknya, komunitas ini memiliki markas di salah satu los di Pasar Klandasan Balikpapan. Los mungil tersebut dijadikan sebagai ruang baca bagi anak-anak di Pasar Klandasan.
Komunitas ini awalnya dicetuskan oleh dua orang wanita, yaitu Yusna Maim dan Rinnelya Agustine pada tahun 2016. “Awalnya kami memang orang-orang yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan, kita sering ikut macam-macam kegiatan juga. Ada salah satu kedai kopi di Pasar Klandasan yang sering kami kunjungi di situ. Lalu terpikir, bikin taman baca untuk anak-anak bagus juga kali ya,” jelas Yusna pada Tribun Kaltim.

Awalnya mereka berdua hanya ingin membuat taman baca, tetapi akhirnya berujung pada dibentuknya ruang baca. “Karena kebetulan harganya pas, dan masuk di budget kita berdua. Ternyata yang dukung banyak,” jelasnya lagi.

Anak-anak yang ada di Pasar Klandasan ternyata menyambut kehadiran Pena dan Buku di dalam wilayah bermain mereka. Bahkan, para orang tua amat mendukung keberadaan ruang baca ini. Bahkan, kadang jika ruang baca lama tidak buka, mereka kerap ditanyai.

Selain buku bacaan, Pena dan Buku juga mempersiapkan mainan-mainan yang bisa mengasah otak anak-anak seperti puzzle. “Kita tidak ingin memaksa mereka membaca, makanya kita siapkan permainan yang bisa dimainkan juga. Ada rak khusus untuk mereka. Jadi, mereka bebas memilih buku yang bisa dibaca dan permainan yang bisa dimainkan juga.”

Pena dan Buku juga tidak menerapkan peraturan yang terlalu kaku dalam peminjaman buku. Anak-anak bisa meminjam buku dan mainan sesukanya, yang penting dicatat ketika meminjam. Bahkan, anak-anak bebas untuk mengembalikan kapan pun mereka mau, serta semua buku dipinjamkan secara cuma-cuma.

Tidak bekerja sendiri, Pena dan Buku menggandeng komunitas-komunitas lain untuk berkolaborasi, seperti Rumah Seni Nirmana, komunitas mendongeng, dan masih banyak komunitas lainnyanyang diajak untuk bersama-sama memajukan literasi bagi anak-anak di Balikpapan.

Sharing Pengalaman di Pasar

Selain untuk anak-anak, komunitas Pena dan Buku juga mengadakan kegiatan bagi masyarakat umum di kota Balikpapan. Kegiatan ini tidak jauh-jauh dari berbagi ilmu, pengalaman, dan informasi. Sebuah ruang diskusi yang mengundang narasumber lintas bidang, yang tercetus satu bulan setelah ruang baca Pena dan Buku terbentuk.

Nama ruang diskusi ini adalah Selasar, yang merupakan singkatan dari Sharing Pengalaman di Pasar. Ya, lokasinya memang tetap di dalam pasar Klandasan. Ketika malam tiba, pasar telah tutup, maka ruang diskusi dibuka. Para peserta diskusi akan duduk santai di atas bangku-bangku panjang khas pasar. Saling berbagi pengalaman serta bertanya jawab dengan narasumber.

“Kami membuat Selasar ini berangkat dari pikiran bahwa buku adalah benda mati, maka perlu dihidupkan dengan membangun ruang diskusi,” papar Yusna.
Dalam Selasar, tidak ada pembatasan ilmu. Yang penting adalah orang yang mau berbagi atau sharing, dari bidang apapun akan diterima. Bahkan, menurut Yusna, para follower Pena dan Buku bisa memberi usul mengenai topik tertentu yang layak untuk dibahas bersama-sama di Selasar.

 “Sejauh ini kita sudah pernah sama Walhi, WWF, EH, pernah juga tentang Sociopreneur, hukum internasional, sampai terakhir kemarin kita bahas digital bersama 101 Creative, anak-anak muda Balikpapan yang memulai berbagai start up,” imbuhnya.

Hingga saat ini kegiatan Selasar masih diadakan sesuai dengan kesepakatan para anggota. Jika kebetulan ada yang ingin sharing, maka akan segera diadakan pengumuman melalui instagram untuk mengumpulkan peserta dan anggota.

Pada umumnya, Selasar diadakan pada sore hingga malam hari, karena biasanya jadwal yang berbenturan dengan jadwal pekerjaan masing-masing anggota.

Jualan Buku Murah

Selain membuka ruang baca, Pena dan Buku juga menjual buku-buku dengan harga yang jauh di bawah harga yang ditetapkan oleh toko-toko buku konvensional. Untuk komik, misalnya, dipatok harga Rp 5 ribu, sedangkan novel yang cukup tebal, dipatok hanya Rp 30 ribu.

Yusna mengatakan, hasil penjualan buku-buki ini nantinya akan digunakan untuk terus menghidupkan kegiatan Pena dan Buku. Karena pihaknya ingin terus menggaungkan semangat membaca kepada semua orang, terlebih di Balikpapan.

Pada Minggu pagi, Pena dan Buku akan hadir di Car Free Day Lapangan Merdeka Balikpapan, dan menjajakan buku-buku mereka di belakang sebuah bak mobil. Lapak mereka ini mereka sebut Book Truck.
Semuanya dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa buku saat ini cenderung mahal, dan sulit mendapat akses bahan bacaan yang berkualitas. “Ini dimulai dari kesadaran, bahwa orang-orang sebenarnya ingin membaca, tapi buku itu mahal,” ucapnya.

Hal ini terbukti ketika buku-buku yang mereka jajakan ternyata laris manis dibeli oleh masyarakat. Yusna mengatakan, dari situ bisa dilihat bahwa minat baca masyarakat Balikpapan sebenarnya cenderung tinggi, apalagi jika harga buku yang ditawarkan ramah di kantong. “Tujuan kita adalah memberi akses untuk orang-orang yang ingin membaca. Kalau ada buku-buku yang murah kenapa harus dibikin mahal,” imbuhnya.

Bukan hanya melalui Book Truck, Pena dan Buku juga berjualan buku online melalui akun instagram di @tokopenadanbuku.

Selain itu, Pena dan Buku juga memberi kesempatan bagi orang-orang yang ingin menyumbangkan buku-buku bekas, bisa langsung menuju ke ruang baca mereka di Pasar Klandasan, atau menghubungi mereka melalui DM di akun Instagram. Untuk mengikuti update kegiatan komunitas ini, bisa follow akun Instagram mereka di @penadanbuku.

Sumber : Tribun Kaltim.
Penulis: Christine
Editor: Reza Rasyid Umar

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *