3 Tips Hadapi Leaderless Group Discussion LPDP

Apakah kamu sedang mempersiapkan diri untuk mendaftar beasiswa LPDP? Pasti kamu telah mengetahui bahwa terdapat beberapa tahapan seleksi untuk mendapatkan beasiswa LPDP yang dimulai dari seleksi administrasi, online assessment, dan seleksi substansi yang terdiri atas Leaderless Group Discussion(LGD), essay on the spot, dan wawancara. Pada kesempatan kali ini, kita bahas tips menghadapi LGD yuk!

Apa sih leaderless group discussion (LGD) itu?

LGD, sesuai namanya yang leaderless berarti diskusi dalam kelompok tanpa adanya moderator atau pemimpin diskusi, sehingga setiap peserta diskusi memiliki hak yang sama untuk mengemukakan pendapat. Ketika saya melakukan LGD pada bulan Agustus 2017 lalu, saya berada dalam kelompok yang terdiri atas 13 peserta. Namun yang saya ketahui, satu kelompok LGD bisa berkisar antara 10 hingga 13 orang.

Berikut ini adalah 3 hal yang wajib kamu persiapkan sebelum menghadapi LGD beasiswa LPDP.

1. Baca dan pahami isu-isu nasional

Mengapa poin ini penting? Seperti yang kamu ketahui, topik yang didiskusikan selama LGD pasti berkaitan dengan isu-isu yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan agar kamu membaca dan memahami isu-isu terkini yang terjadi di negeri kita, minimal tiga bulan dari sebelum kamu tes, atau sebaiknya dalam satu tahun terkahir.

2. Tulis poin-poin ide selama LGD

Saat kamu memasukin ruang LGD, kamu akan dipersilakan duduk oleh dua orang examiner, sesuai dengan urutan yang dibacakan. Setelah itu, kamu akan diberikan satu lembar kertas yang berisi ‘pemicu’ sebagai dasar diskusi. ‘Pemicu’ itu berisi penggalan atau satu artikel tentang suatu isu. Selain itu, kamu akan diberikan kertas yang boleh digunakan atau tidak. Namun saran saya, gunakanlah kertas itu untuk mencatat poin-poin penting dari pendapat yang akan kamu sampaikan nanti. Jangan lupa juga catat kesimpulan dari pendapat kamu.

3. Sampaikan pendapat dengan manner yang baik

Setelah kamu diberikan waktu kurang lebih 5 menit untuk membaca ‘pemicu’ yang diberikan sekaligus untuk mencatat poin-poin yang akan kamu sampaikan, maka tibalah saatnya untuk kamu menyampaikan pendapat. Sampaikan pendapat dengan manner yang baik dan sopan. Pertama, mulai dengan salam dan perkenalan diri. Selanjutnya, mulai sampaikan pendapat dengan tidak menjatuhkan pendapat peserta lain dan dengan gesture yang baik, contoh ekstremnya adalah dengan tidak menunjuk-nunjuk atau bertolak pinggang.

Setelah selesai berpendapat, jangan lupa ucapkan terima kasih. Durasi yang digunakan untuk menyampaikan pendapat tergantung pada dinamika kelompok dan waktu yang tersedia. Jangan pernah sekali-kali menyampaikan pendapat yang terlalu panjang sehingga memakan waktu lebih dibandingkan dengan peserta lain. Hal ini mungkin akan membuat kamu dinilai dominan dan egois, sehingga sangat tidak direkomendasikan. Namun, jangan juga menggunakan durasi yang terlalu singkat sehingga pendapatmu tidak ‘berisi’. Kalau ada kesempatan untuk berpendapat dua kali, maka gunakanlah kesempatan itu dengan tetap memperhatikan manner.

Oh iya, pengalaman saya kemarin, kalau kamu mendaftar ke kampus luar negeri, maka prosesi LGD pun dilakukan dalam Bahasa Inggris meskipun kertas ‘pemicu’ yang diberikan dalam Bahasa Indonesia. Walaupun grammar sering dianggap tidak terlalu penting dalam speaking, namun saran saya tetap perhatikan grammar dalam menyampaikan pendapat karena bagaimanapun, kita semua sedang dinilai oleh dua orang examiner yang memang sejak awal mempersilakan kita masuk dan memberikan instruksi dalam Bahasa Inggris. Good luck!

Disadur dari Sahabat Beasiswa ditulis oleh Agatha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *