Kecil Namun Berarti, Komunitas Food For Dhuafa Bagikan Ratusan Nasi Bungkus Setiap Hari Jum’at

TRIBUNPEKANBARU.COM– Satu bungkus nasi mungkin tidak dapat menutupi rasa lapar satu hari. Tapi ada kebahagiaan ketika nasi bungkus tersebut datang dari mereka yang punya semangat berbagi. Mereka berbagi dari hal kecil ternyata sangat berarti bagi yang membutuhkan.

Semangat itulah yang ditularkan oleh kelompok Food For Dhuafa (FFD) Chapter Pekanbaru.

Mereka secara rutin berbagi nasi bungkus setiap hari Jum’at. Ada nasi bungkus, aneka lauk pauk, makanan ringan dan buah yang dibagikan.

Mereka membagikan nasi bungkus hasil donasi berbagai pihak kepada orang miskin, jompo, yatim dan kaum dhuafa di sejumah wilayah di Kota Pekanbaru.

Aktivitas sederhana ini secara rutin dilakukan untuk meringankan beban bagi mereka yang membutuhkan.

Anggota Food For Dhuafa Chapter Pekanbaru menyalurkan nasi bungkus kepada wanita jompo. Kelompok ini rutin menyalurkan ratusan nasi bungkus hasil donasi bagi anak yatim, dhuafa, jompo dan miskin pada hari Jum'at di Kota Pekanbaru.
Anggota Food For Dhuafa Chapter Pekanbaru menyalurkan nasi bungkus kepada wanita jompo. Kelompok ini rutin menyalurkan ratusan nasi bungkus hasil donasi bagi anak yatim, dhuafa, jompo dan miskin pada hari Jum’at di Kota Pekanbaru. (istimewa)

“Ada suatu kegembiraan bia berbagi dan melihat saudara kita merasakan makanan yang enak,” ujar Kordinator FFD, Dewi Indah Sri Rahayu kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (3/3)

Wanita berkerudung ini mengaku miris melihat banyaknya masyarakat kurang mampu. Ada di antaranya sudah memasuki usia senja malah harus bekerja untuk bisa makan.

Hal itulah yang mendorong Ayu dan sejumlah ibu rumah tangga di Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru bergabung dalam FFD.

Ada juga ibu rumah tangga yang sedang hamil tergabung dalam FFD ikut memasak makanan hingga turun ke lapangan untuk membagikan nasi bungkus.

“Semangat kaum ibu, memang melelahkan tapi tetap semangat untuk berbagi,” ulas wanita 38 tahun.

Ibu dua anak ini sudah bergabung dengan FFD Chapter Pekanbaru sejak Maret 2018 silam. Ia merasa ingin bisa sedikit berbagi tapi sangat berarti bagi mereka yang menerimanya. Mereka berupaya agar donasi yang ada bisa tepat sasaran.

Ada banyak kisah dialaminya selama membagikan nasi bungkus hasil donasi kepada masyarakat yang butuh. Ia mendapati sejumlah penerima memang dalam kondisi memilukan.

Satu di antaranya ia temukan seorang janda di Kawasan Tangor. Wanita tersebut mendapati janda bersama bayinya tinggal di rumah yang tidak layak. Pasca ditinggal suaminya.

“Kami bertemu orangtua sudah renta malah diterlantarkan oleh anak-anaknya. Kami juga sempat bertemu anak yang ditinggal orangtuanya,” papar Ayu.

Banyaknya kisah selama membagikan nasi bungkus menambah semangat Ayu dan rekannya untuk terus berbagi. Apalagi dukungan dari para donatur terus mengalir agar disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Semangat ini sudah terbangun selama satu tahun.

Ada banyak beragam tanggapan positif dari masyarakat yang berkomentar di laman Facebook dan Instagram Food For Dhuafa. Mereka memberi banyak komentar dan berinisiatif untuk bergabung sebagai donatur.

Saat ini ada 30 donatur tetap FDD Chapter Pekanbaru. Kebanyakan mereka berbagi donasi untuk disalurkan kepada masyarakat kurang mampu. Ada juga yang berbagi secara spontan berupa bahan makanan.

“Banyak donatur yang berdonasi setelah melihat aktivitas FFD di media sosial. Mereka langsung memberi donasi untuk disalurkan dalam bentuk nasi bungkus,” papar Pembimbing FFD Chapter Pekanbaru, Anwar Bangun.

Pria disapa Wak Bangun menyebut bahwa FFD Chapter Pekanbaru beradiri sejak 1 Maret 2018 lalu.

Kelompok ini bertujuan membagikan makanan berupa nasi bungkus kepada anak yatim, miskin miskin dan dhuafa.

Saat ini ada yang aktif 18 relawan yang tergabung dalam FFD chapter Pekanbaru. Banyak dari relawan adalah ibu rumah tangga. Ada juga relawan kecil yang merupakan anak-anak di sekitar dapur FFD RT 02 Kelurahan Tuah Karya.

Pria 55 tahun merelakan bagian depan rumahnya menjadi dapur untuk memasak makanan yang hendak dibagikan. Dapur tersebut akhirnya berada di sana setelah sempat berpindah. Aktivitas memasak di sana telihat sejak Kamis.

Mereka mempersiapkan nasi bungkus yang bakal dibagikan pada Jum’at. Satu hari kelompok ini mampu menyalurkan 200 hingga 350 bungkus nasi. Mereka membagikannya dengan menggunakan
alat transportasi online dan sepeda motor.

Para anggota FFD terlibat menjembatani donatur dengan penerima. “Ada sejumlah titik menjadi lokasi pembagian nasi. Jumlah titiknya cukup banyak,” papar pria yang bekerja sebagai karyawan satu perusahaan di Kota Pekanbaru.

Ketua RT 1/RW 11 Kelurahan Tuah Karya telibat dalam FFD chapter Pekanbaru karena terinsipirasi kelompok serupa yang berbagi nasi bungkus di Medan setiap hari Jum’at. Ia mengadaptasi FFD yang digagas oleh dr. Chilafat Dalimunthe.

Saat gerakan kelompok tersebut sudah menyebar di sejumlah kota. Di antaranya
Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Padang, Aceh, Dumai, Lampung, Medan dan Pekanbaru.

Wak Bangun menyebut kelompok ini tidak sembarangan menyalurkan nasi bungkus. Mereka melakukan survei sesuai informasi yang ada. Anggota kelompok ini ingin memastikan nasi bungkus sampai ke tangan yang layak menerima.

“Jadi kami berupaya untuk memastikan penerima layak mendapat nasi bungkus hasil donasi. Kami juga bagikan ke tukang parkir, petugas kebersihan dan pemulung.

Satu hari ada 50 titik yang menjadi tempat penyaluran nasi bungkus.

Sejumlah lokasi yang pernah disasar FFD adalah Tangor, Sudirman, Panam, Kubang. Saat ini hampir 200 orang dhuafa dan anak yatim menerima nasi bungkus setiap pekannya.

Wak Bangun berharap kegiatan FFD Chapter Pekanbaru terus berjalan. Ia berharap penerima bertambah seiring donasi yang masuk.

Jumlah relawan juga bertambah sehingga titik pembagian makin menyebar.

Masyarakat bisa berdonasi dengan menghubungi 0812 7515 6866 (Anwar) dan 0813 7142 3141 (Ayu). Bagi yang hendak donasi bisa melihat langsung laman Facebook dan Instagram Food For Dhuafa.

Sumber : Tribun Pekanbaru.
Penulis: Fernando
Editor: CandraDani

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *