Edukasi Sampah Ala Komunitas “Trash Hero” di Bundaran HI

JAKARTA, KOMPAS.com – Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah ke tempatnya telah menggerakkan hati nurani para relawan yang tergabung dalam komunitas Trash Hero Jakarta untuk mulai melakukan kegiatan pungut dan buang sampah.
Komunitas Trash Hero Jakarta berdiri sejak awal tahun 2018 dan bernaung di bawah komunitas dunia bernama Trash Hero yang berbasis di Swiss.
Ketua Chapter Trash Hero Jakarta mengatakan, komunitas itu rutin melakukan kegiatan pungut dan buang sampah saat kegiatan Car Free Day (CFD).
Para relawan ingin kegiatan tersebut dapat menyadarkan masyarakat untuk membuang sampah ke tempatnya.
Tak jarang, para relawan juga melakukan kegiatan itu di tempat-tempat publik seperti pusat perbelanjaan dan perkantoran.
“Tujuan (kegiatan pungut dan buang sampah) adalah memberikan awareness (kepedulian) kepada masyarakat yang melakukan CFD untuk bijak dengan sampah. Jangan buang sampah sembarangan. Kalau lingkungannya bersih kan enak,” kata Wibisono kepada Kompas.com di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Minggu (7/4/2019).
Kegiatan pungut dan buang sampah di CFD biasanya diikuti 6-10 relawan dengan rute kegiatan yang berbeda-beda setiap minggu.
“Anggota kita sekitar 50 orang, tapi kan enggak semua orang bisa ikut kegiatan setiap minggunya. Jadi, yang bisa aja silahkan ikut. Hari minggu ini kita mulai dari depan Sarinah sampai dengan Bundaaran HI, sedangkan minggu kemarin kita mulai dari GBK sampai Dukuh Atas,” ujar Wibisono.
Wibisono mengungkapkan, para relawan mampu mengumpulkan 6-10 karung sampah dengan berat masing-masing kantong minimal lima kilogram.
Nantinya, kata Wibisono, sampah-sampah itu akan dipisahkan menjadi sampah organik dan anorganik seperti plastik. Lalu, para relawan akan membuang sampah-sampah yang telah dipisahkan itu ke tempat sampah yang tersedia di kawasan CFD.
“Kita pilah mana yang plastik dan bukan plastik sebelum dibuang ke boks sampah. Dipilah ke kantong-kantong plastik yang berbeda-beda,” kata Wibisono.
“Kadangkala kita juga memberikan sampah botol plastik kepada pemulung karena itu kan memang mata pencaharian mereka untuk mencari botol plastik,” lanjutnya.
Ia berharap, kegiatan pungut dan buang sampah bisa mengedukasi masyarakat terkait pentingnya membuang sampaj kepada masyarakat.
“Mungkin masyarakat belum merasakan secara langsung dampak membuang sampah sembarangan, akan tetapi alangkah lebih baiknya kita membantu membuat lingkungan kita bersih,” ujar Wibisono.

Penulis : Rindi Nuris Velarosdela
Editor : Aprillia Ika

Artikel ini disadur dari Kompas.

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *