Komunitas Kosnik, Cosplay untuk Dukung Pariwisata

Melihat para cosplayer di sekitaran Jalan Asia Afrika dan Jalan Ir. Soekarno kota Bandung merupakan pemandangan yang biasa. Mereka memang biasanya selalu ‘mangkal’ setiap siang hingga sore di jalan tersebut.
Para cosplayer ini memang sudah cukup lama memamerkan kostumnya di jalan tersebut. Setelah bertanya pada koordinatornya, ternyata para cosplayer ini tergabung dalam satu komunitas berna Kosnik (Komunitas Kostum Unik) yang sudah berjalan selama hampir 6 tahun.
“Kalau kita udah hampir 6 tahun di sini. Karena di sini saya sebagai pelopor dan pendiri juga. Jadi, karena perhitungan saya ini lebaran ke-6 saya berdiri di sini, berarti 6 tahun lah,” kata koordinator Kosnik, Bob, saat ditemui di Jalan Asia Afrika, Sabtu (8/6/2019).
Bob menjelaskan, sebelum mendirikan Kosnik, dirinya pernah mendirikan komunitas serupa di Kota Tua, Jakarta. Namun akhirnya kembali ke Bandung karena ingin kembali ke kota kelahirannya.
Saat kembali dan berniat mendirikan Kosnik inilah, banyak pro dan kontra terjadi. Meskipun begitu, dengan niat kuat Bob untuk mendukung pariwisata Bandung, akhirnya Kosnik pun mendapat respon positif. “Awal saya mendirikan di sini pun, banyak sekali pro dan kontra.
Jadi, semua ada perjuangan. Dan sebelum saya mendirikan di sini, saya bangun juga di Jakarta, di Kota Tua. Karena saya orang Bandung, saya balik Bandung. Ya dicoba gaada dalahnya kan, karena untuk mendukung pariwisata jugga lah ya, jadi akhirnya dicoba dikembangin, akhirnya lambat laun pihak-pihak menyetujui dan dampak-dampaknya positif,” jelas Bob.
Bob juga menjelaskan alasan dipilihnya Jalan Asia Afrika adalah karena jalan ini merupakan salah satu jalur pariwisata Bandung. Sebelumnya, Bob dan komunitasnya sempat pindah ke beberapa daerah lain.
“Kalau saya dari awal di sini berdirinya. Tapi kalau untuk area lain pernah saya tempatin ada beberapa, cuma dominan kita di sini. Untuk saya pribadi, pengurusan dan pemanttauan dari sini Asia Afrika. Karena ini jalur utama pariwisata juga,” kata dia.
Saat ini, Kosnik sudah memiliki sekitar 60 kostum. Kostum-kostum ini nantinya bebas digunakan oleh anggota komunitas. “Kalau untuk anggota yang terdaftar dan kostum keseluruhan ada 60 kostum. Kalau di sini kostum disediain,” kata Bob.
Bob juga mengatakan siapapun bisa mendaftar menjadi anggota Kosnik. Meskipun belum ada sekretariat, komunitas ini tetap rajin ngumpul dan sharing yang biasa dilakukan di sekitar Jalan Asia Afrika. Untuk siapapun yang mau ikut itu bisa, minimal ada ktp atau kartu pelajar. Kalau sekretariat kita belum ada. Kita berdiri di sini aja, sharing apapun di sini,” kata Bob.
Ke depannya, Bob berharap agar pemerintah bisa membri perhatian lebih bagi komunitasnya juga berharap agar selalu diberi kesempatan untuk menghibur masyarakat. “Untuk harapan kita selalu dikasih kesempatan buat ngehibur masyarakat udah bagus buat saya. Untuk kedepannya, mungkin pemerintah bisa perhatian juga sama kita,” tutur Bob.

Penulis: Anya Dellanita
Editor : Andres Fatubun

Artikel ini sudah Terbit di Ayobandung.com

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *