Komunitas Aku Belajar Jadi Wadah Gerakan Peduli Kependidikan Anak Muda

PONTIANAK – Bagi masyarakat Kalimantan Barat yang berbatasan langsung (darat) dengan Negara bagian Sarawak, Malaysia masalah pendidikan adalah hal yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sanggau, menunjukan bahwa sekitar 30% masyarakat yang berada di daerah tersebut buta huruf dan sekitar 5–10% anak usia pendidikan dasar mengalami putus sekolah.

Faktor penyebabnya adalah kondisi ekonomi yang membuat kurangnya kesadaran orang tua maupun si anak dalam memandang pentingnya pendidikan. Tidak hanya di kabupaten di Kalimantan Barat, anak-anak putus sekolah juga banyak ditemui di Kota Pontianak sebagai ibu kota dari Provinsi Kalimantan Barat.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ratanya persebaran pendidikan, tidak hanya terjadi dikabupaten namun juga dapat terjadi di ibu kota tempat dimana pendidikan menjadi hal primer dalam tumbuh kembang ank-anak.

Berangkat dari ketimpangan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat dibeberapa titik daerah dikota Pontianak yang tergolong menengah kebawah, dibentuklah sebuah gerakan untuk menyadarkan seluruh pemuda-pemudi Kalimantan Barat agar mau berbagi dan menumbuhkan empati terhadap masalah pendidikan yang sedang terjadi di Kalimantan Barat yang dinamakan organisasi atau komunitas “Aku Belajar”.

Gerakan ini juga dilakukan untuk mengajak pemuda-pemudi Kalimantan Barat untuk dapat berkontribusi dalam dunia pendidikan untuk menghidupkan semangat anak-anak dari daerah marjinal untuk tetap belajar baik secara formal maupun nonformal.

Selain itu, gerakan ini juga dilakukan agar anak-anak dari daerah marjinal tetap dapat memelihara “mimpi” yang besar bagi perubahan kehidupan mereka dimasa mendatang dan memberikan bekal yang berharga serta bermanfaat untuk mereka kelak baik didunia kerja maupun dimasyarakat.

Harapan besar dari Organisasi Aku Belajar untuk dapat berkerjasama dan bersinergi dengan banyak pihak yang kiranya dapat berkontribusi secara moril maupun materil agar program ini dapat berhasil dan memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat terutama anak-anak yang tinggal didaerah marjinal dikota Pontianak, Kalimantan Barat maupun Indonesia.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami
Editor: Madrosid
Artikel ini telah tayang di Tribun Pontianak

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *