Koalisi Pejalan Kaki, Komunitas yang Kurangi Polusi

Belakangan ini Jakarta dinobatkan sebagai daerah dengan kualitas udara terburuk di dunia, maka komunitas ini bisa menjadi solusi untuk menghilangkan gelar polusi udara terburuk di Jakarta, perkenalkan, Koalisi Pejalan Kaki.

Koalisi pejalan kaki merupakan sebuah komunitas yang berdiri pada tahun 2011 dan diinisiasi oleh para pejalan kaki dari Jakarta. Koordiator Koalisi Pejalan Kaki, Sandi Apriliansyah, menceritakan awal mula berdirinya Koalisi Pejalan Kaki kepada GenPI.co.

“Jadi awalnya salah satu pendiri kami, Pak Anthony Lancar, mereka sedang jalan-jalan di Kota Tua. Lalu anaknya lewat trotoar dan bertemu dengan premotor yang lewat trotoar. Lalu dia bertanya, “Yah, sebenarnya trotoar itu buat siapa, sih?” Nah sejak saat itu, kemudian pak Anthony Lancar dan teman-temannya melakukan aksi untuk mengembalikan fungsi trotoar, yaitu untuk pejalan kaki,” kata Sandi saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta.

Sandi menjelaskan bahwa Koalisi Pejalan Kaki merupakan komunitas yang sangat terbuka. Siapa saja bisa bergabung dengan komunitas ini, asalkan mau mempromosikan hak-hak pejalan kaki.

“Jadi kami ini sebuah komunitas yang sangat car, setiap pejalan kaki yang ingin berkampanye dan menyuarakan hak-haknya bisa ikut bergabung. Kami tidak ada batasan, siapa saja boleh asalkan mempromosikan hak-hak pejalan kaki,” ujarnya.

Kegiatannya komunitas di antaranya adalah melakukan kampanye di setiap trotoar yang masih mengalami banyak masalah, seperti trotoar yang kondisinya kurang layak, ataupun trotoar yang sudah bagus tapi digunakan untuk fungsi lain selain untuk pejalan kaki.

“Contohnya penguasaan penuh trotoar untuk berjualan, atau bahkan yang paling parah adalah pegendara roda dua yang naik ke trotoar. Maka dari itu kami mengkampanyekan agar trotoar dikembalikan sesuai fungsinya,” tutur Sandi.

Selain menyuarakan hak-hak untuk pejalan kaki, Sandi juga mengatakan bahwa komunitasnya juga sangat peduli dengan isu-isu lingkungan. Contohnya adalah kampanye yang dilakukan Koalisi Pejalan Kaki pada car free day untuk mengajak para pejalan kaki mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Selain itu, Koalisi Pejalan Kaki juga mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.

“Kampanye kami terutama mengajak agar pejalan kaki, seluruh penduduk Jakarta agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Sebagaimana kita ketahui di Jakarta kan sudah banyak transportasi publiknya. Kemudian kami juga mendorong agar mereka banyak berjalan kaki. Jalan kaki kan tidak menghasilkan emisi, berbeda dengan kendaraan bermotor. Dengan berjalan kaki kita tidak menghasilkan polusi sama sekali. Jadi banyak berjalan kaki, kurangi polusi,” kata Sandi.

Sandi mengatakan, saat ini masih banyak keluhan yang dialami oleh para pejalan kaki. Diantaranya adalah trotoar yang digunakan oleh kendaraan bermotor dan polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor.

“Keluhan kami banyak banget. Terutama yang naik bus, di jalan-jalan di Jakarta masih banyak bus-bus yang lama yang menghasilkan polusi yang luar biasa. Jadi mereka yang berjalan di trotoar terganggu dengan asapnya yang hitam mengepul. Jadi kendaraan lain pun itu menghasilkan polusi yang banyak juga. Jadi kawan-kawan pejalan kaki akan merasakan sekali polusi udara yang dihasilkan. Itu berbeda sekali saat jalanan sedang sepi,” jelasnya.

Sandi berharap, semakin banyak warga Jakarta yang sadar dan peduli dengan isu-isu lingkungan, terutama terkait polusi udara. Dirinya juga berharap agar para pejalan kaki semakin aktif menyuarakan hak-hak mereka dan semakin banyak berjalan kaki untuk mengurangi polusi udara.

“Buat pejalan kaki, mari suarakan terus hak-hak kita, dan banyak berjalan kaki,” ujar Sandi.

Reporter : Yasserina Rawie
Redaktur : Maulin Nastria
Artikel ini telah tayang GenPI.co

 

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.
Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *