HADIRNYA film Gundala di bioskop sejak 29 Agustus 2019, kembali menggeliatkan aktivitas menggambar. Pasalnya, kisah Gundala yang diangkat dari komik karya Hasmi ini menjadi salah satu ikonik cerita bergambar di Indonesia. Seperti yang dilakukan komunitas Bandung Sketchwalk di Braga Citywalk, Jalan Braga, Kota Bandung, Minggu, 1 September 2019.
Minggu sore, puluhan pehobi menggambar berkumpul untuk menginterpretasikan Gundala lewat gambar dua dimensi. Mereka memaknai Gundala setelah mengadakan nonton bareng film arahan Joko Anwar tersebut. Dengan mengambil area di sekitar Braga XXI dan Artland, sosok Gundala dan dunianya hadir dalam berbagai konsep.
Pendiri dan Koordinator Bandung Sketchwalk M. Thamrin mengungkapkan, kegiatan menggambar bersama rutin dilakukan satu bulan sekali di setiap minggu pertama. Di bulan ini, Bandung Sketchwalk sengaja memilih tema Gundala karena filmnya baru saja dirilis dan mendapat respons positif.
“Cerita Gundala kan bermula dari komik atau cerita bergambar. Nah, komunitas kami salah satunya beririsan dengan komik. Kebetulan film Gundala juga baru rilis, dan waktunya pas dengan kegiatan rutin kami. Kegiatan ini merupakan inisiatif Bandung Sketchwalk untuk turut memeriahkan dirilisnya film Gundala,” tutur Thamrin.
Menurut Thamrin, dengan mengangkat tema Gundala, Bandung Sketchwalk juga ingin mendekatkan komunitas ini dengan generasi muda. Terbukti, aktivitas menggambar sore itu diikuti anak-anak sampai orang dewasa.
Nonton Bersama
Kegiatan menggambar sore itu diikuti lebih dari 30 orang. Sebelum menggambar mereka nonton film Gundala dulu. Namun, ada juga yang datang hanya untuk menggambar. Dengan membawa media gambar sendiri, para peserta asyik menggambar sambil lesehan di lantai mal.
“Yang beli tiket nonton sekitar 75 orang. Ini kami banyak menolak karena kapasitas bioskop yang terbatas. Tadinya mau sewa satu studio, tapi tidak bisa karena jadwal filmnya reguler jadi banyak penonton umum juga,” tutur Thamrin.
Walaupun tema menggambarnya Gundala, kata Thamrin, tapi tidak diwajibkan menggambar sosok Gundala. Akan tetapi, karena itu yang paling terlihat jadi banyak yang menjadikan sosok Gundala sebagai objek gambarnya.
Thamrin menyebutkan, kegiatan Bandung Sketchwalk setiap bulannya selalu diikuti lebih dari 50 orang. Tanpa ada sistem harus mendaftar sebagai anggota, Bandung Sketchwalk terbuka untuk siapa saja. Biasanya mereka menggambar bersama selama empat jam, yaitu pukul 8.00-12.00 WIB. Khusus untuk Gundala, waktunya hanya dua jam karena harus menonton filmnya dulu.
“Konsep Bandung Sketcwalk memang menggambar sambil piknik. Biasanya kami di luar ruangan seperti kebun binatang atau Taman Lalu Lintas. Setelah menggambar bersama, ada sesi untuk berbagi cerita dan voting karya favorit,” ujar Thamrin.
Bulan depan rencananya Bandung Sketchwalk akan mengadakan menggambar bersama di Museum Barli, Jalan Dr Sutami, Kota Bandung. Untuk info lebih lanjut bisa melihat akun Instagram @bandungsketchwalk.***
Penulis/ Reporter: Windy Eka Pramudya
Artikel ini telah tayang di PikiranRakyat