Bagi pecinta fotografi, satwa bisa jadi obyek menarik untuk diportret. Gerakan yang lincah dan ekspresi wajah nan unik khususnya pada mamalia, membuat memotret hewan kian menyenangkan.
Namun memotret hewan juga memiliki tantangan tersendiri. Sebab memotret hewan terbilang tidak dapat diprediksi. Belum lagi kondisi alam yang dapat berubah sewaktu waktu. Fotografer perjalanan profesional, Doddy Wiraseto memberikan beberapa tips untuk memotret satwa di alam, seperti berikut.
1. Jangan pakai pakaian warna mencolok
Hal pertama yang harus patut dilakukan adalah jangan memakai pakaian dengan warna mencolok. Pemakaian warna baju mencolok dapat membuat keberadaan kamu sebagai fotografer tampak oleh hewan yang ingin dijadikan obyek foto. Warna mencolok dapat membuat satwa refleks menjauh atau justru menyerang. Pilihlah warna yang menyatu dengan alam seperti cokelat tua atau muda atau hijau tua dan muda.
2. Bawa lensa sesuai medan
Jika memotret satwa di alam yang bebas seperti hutan atau padang sabana, bawalah lesna tele 200-400 mm. Namun jika memotret hewan di kebun binatang, lensa dapat lebih pendek seperti 200mm, bahkan bisa lensa fix jika jarak ke satwa memang dekat.
3. Atur mode kecepatan kamera tinggi
Atur mode kecepatan kamera sampai 1000, jika cahaya di atas rata-rata dan menangkap gerakan hewan yang cepat. Namun jika memotret di cahaya redup sesuaikan kecepatan kamera.
4. Jangan lupakan auto focus tracking
Gerakan satwa yang cepat berarti harus diabadikan dengan cepat tanpa lengah. Dari awal atur mode auto fokus tracking. Mode banyak jepretan (continuous shooting mode atau burst mode) juga memudahkan fotografer untuk memotret gerakan cepat dalam waktu singkat. Sehingga dapat memilih hasil foto yang terbaik dari satu momen.
5. Sabar menunggu gerakan atau ekspresi hewan
Untuk memotret hewan intinya adalah sabar menunggu gerakan atau ekspresi hewan. Inilah esensi memotret satwa liar, mendapatkan momen terbaik secara alami. Jadi jangan pernah lengah dan tetap sabar saat memotret hewan liar.
Artikel ini disadur dari Kompas
Penulis : Silvita Agmasari
Editor : Wahyu Adityo Prodjo