Mengintip Aksi Kreatif Komunitas Berisik

Anak-anak zaman milenial semakin liar. Ada yang membuat geleng-geleng kepala kalangan yang tua, hingga dibuat salut akan keliarannya. Eits.., jangan salah. Liar yang dimaksud yakni kreativitas mereka dalam berkarya. Itu ditunjukan komunitas Berisik, Seperti apa?

Sejumlah aktivis media penyiaran dan media digital yang tergabung dalam Berisik Project melakukan inisiatif literasi media ke berbagai komunitas. Kegiatan literasi media ini dilakukan sebagai upaya memberikan akses pemahaman positif terkait pemanfaatan media sosial secara tepat, bijak, dan kreatif di masyarakat.

Kegiatan Berisik dilakukan secara berkesinambungan 1-2 kali dalam sebulan di akhir pekan sambil memanfaatkan liburan keluarga para penggiat media dan komunikasi secara bergantian.

Nugroho Agung Prasetyo, penggiat Berisik Project yang juga merupakan praktisi Public Relations mengemukakan, kegiatan ini merupakan inisiatif bersama untuk memberikan kemudahan akses pengetahuan dan kreativitas penggunaan handphone dan media digital kepada masyarakat.

“Idealisme Berisik pada dasarnya ingin berbagi hal yang positif terkait media penyiaran dan media digital ke masyarakat, khususnya mereka yang kurang mendapatkan akses pengetahuan pemanfaatan secara positif teknologi komunikasi media,” kata dia, Rabu (2/10/2019).

Aktivitas ‘Berisik’ diawali dengan ajakan berkomunikasi yang baik dan berperilaku positif dalam menggunakan handhpone dan memanfaatkan media penyiaran. ”Dengan Gerakan sosial yang terbuka untuk berbagai kalangan dan melibatkan beberapa praktisi media, ruang-ruang untuk pengembangan kreatifitas positif bagi publik menjadi lebih terisi. Dan tentu yang terpenting, kami ingin memberikan contoh yang baik kreativitas pemanfaatan teknologi komunikasi media saat ini,” tutur Radityo Wicaksono, salah satu inisiator kegiatan “Berisik” bersama rekan-rekannya ke berbagai komunitas dan lembaga.

“Menumbuhkan rasa saling peduli untuk berbagi inspirasi positif, serta menjauhkan dari pengaruh negatif media digital, seperti Hoax yang berdampak bagi individu, keluarga, bahkan bangsa,” sambung Radityo.

Selain itu, penggiat ‘Berisik’ juga menyampaikan pentingnya antarindividu untuk bijak menggunakan jemarinya dalam memanfaatkan media sosial, menghindari hoax, dan menjauhkan dari keterlibatan diri dalam pertikaian dunia maya, serta penyebaran berita tak terkonfirmasi di berbagai media sosial.

”Salah satu upaya positif berbagi kebaikan adalah dengan pemanfaatan handphone dan media sosial melalui karya kreatif. Para penggiat “Berisik” juga menyampaikan tips dan triknya memanfaatkan gadget untuk membuat karya kreatif yang bermanfaat,” jelas Radityo.

Selain berbagi wawasan dalam membangun konsep kreatif, ‘Berisik’ juga melakukan pendampingan dalam kelompok-kelompok untuk mengenai cara tepat mengembangkan informasi audio visual yang baik di lapangan, sebelum kemudian dikemas menjadi tontonan kreatif yang menarik dan bernilai positif bagi masyarakat di era digital. “Edukasi terkait media penyiaran dan media digital oleh penggiat media Berisik,” jelas dia.

Project telah dilakukan sejak tahun awal 2019. Setiap bulan, Berisik Project melakukan perjalanannya memberikan akses pengetahuan tentang media sosial dan kreatif menggunakan gadget ke komunitas anak jalanan, yayasan rehabilitasi korban narkoba, remaja dan DKM Mesjid, komunitas gereja, hingga memberikan bantuan buku ke sekolah terpencil.

“Kegiatan ini berangkat dari keprihatinan kami terhadap tebaran berita bohong atau hoax yang berbahaya bagi individu, keluarga, bahkan persatuan bangsa,” jelas Nugroho Agung Prasetyo.

Beberapa institusi juga meminta bantuan Berisik Project untuk membantu pengembangan kemampuan komunikasi media dan kreatifitas melalui media digital, serta berkolaborasi mengembangkan CSR melalui literasi media digital dan penyiaran yang menyenangkan.

”Begitu juga dengan pemanfaatan gawai dan media social yang belakangan cenderung tidak produktif karena menjadi ajang pertikaian yang tak berujung. Berisik menjadi sebuah inisiatif dan inspirasi berbagi hal yang positif sehingga menularkan budaya komunikasi yang baik dalam memanfaatkan teknologi komunikasi dan media digital bagi masyarakat ke depannya,” kata Nugroho. (*)

Penulis/reporter: Tim redaksi INDOPOS
Editor: Darul Fatah

Artikel ini telah tayang di INDOPOS

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *