Komunitas ‘One Day One Juz’, Wadah Pecinta Al Quran, Ajang Dakwah hingga Mencari Syafaat di Akhirat

Sering kali kita merasa malas untuk mengaji (membaca Al Quran) karena berbagai macam alasan mulai dari tidak ada waktu, kesibukan yah padat, kegiatan yang tidak ada habisnya dan alasan yang lain. Komunitas ‘One Day One Juz'(ODOJ) mungkin bisa menjadi salah satu solusinya. One Day One Juz’ adalah sebuah komunitas baca Al Quran yang menjadi wadah para pecinta Al Quran untuk mengembangkan kemampuannya dalam membaca Al Quran dengan baik.

Oktariana, S.Kom, Ketua Komunitas ODOJ Sumatera Selatan memperkenalkan secara lengkap komunitas ODOJ dan alasan komunitas ini didirikan. Diketahui sebelumnya bahwasannya awal mula terbentunya komunitas ‘One Day One Juz’ itu dari sejumlah pemuda yang ada di Bandung dan Jakarta. Mereka terdiri dari Ricky Adrinaldi, Fatah Yasin, Monalisa, Fatmawati, Nur Kholifah, Bhayu Subrata, Pratama Widodo dan Fajar.

Di Indonesia sendiri awal berdirinya tahun 2014 yang hingga sekarang masih eksis. Berdirinya komunitas ini memang tanpa alasan tapi yang jelas para pemuda tersebut ingin membagikan seputar Alquran. Selain untuk dewasa komunitas ini juga diperuntukkan untuk remaja dan anak-anak dengan catatan mereka harus didampingi oleh orang tua. Awal berdiri komunitas ini ada beberapa perwakilan dari daerah Jabodetabek, yang bersama-sama tilawah supaya konsisten dan bersemangat setiap hari.

Akhirnya terbentuklah sebuah grup yang mana mereka saling mengingatkan disana untuk tilawah setiap hari, yang awalnya setiap hari itu wajib satu juz minimal untuk tilawah. Dan kemudian semakin berkembang komunitas ini semakin banyak membernya di setiap daerah di seluruh Indonesia bahkan diluar negeri pun ada. Komunitas ini berdiri soft launchingnya tanggal 9 November 2013 dan grand launchingnya tanggal 4 Mei 2014. Saat itu juga diliput televisi naisonal di Masjid Istiqlal Jakarta. Sistem dan cara pembelajaran di Komunitas ODOJ cukup mudah.

“Kalo sistemnya sebenernya kita lebih ke kejujuran dan konsisten tilawah setiap hari,” kata Tata.

“Jadi ada sebuah grup nih kita gabung di ODOJ daftar gitu dimasukkan di dalam grup WhatsApp. Satu grup berisi 30 orang, yang mana 30 orang ini masing-masing tiap hari itu tilawah 1 juz. Sistemnya kita lapor nih, misal satu hari itu ada 24 jam, tergantung kesepakatan. Misalnya jam lapornya dari jam 7 pagi sampai jam 7 malem. Jadi setiap hari itu wajib lapor, ada admin dan yang piket harian di grup,” jelasnya.

Tata juga menjelaskan jika tugas admin itu yakni mengingatkan dan memberi semangat kepada member di ODOJ, di ODOJ kita sebutnya ODOJERS. Jadi memberi semangat dan bagi yang piket harian dari member sendiri mengingatkan  jika sudah hampir waktunya habis ataupun setengah hari masih banyak member ataupun ODOJERS yang belum laporan.

“Mereka telepon nih atau mereka chat, pokoknya kayak dikejer untuk diingatkan dalam kebaikan,” tambahnya.

“Ukhti udah selesai belum nih tilawahnya, jadi kita inget oh belum selesai atau sudah tilawah tapi belum laporan,”

Nah disini kejujuran yang diprioritaskan, tujuannya ya saling mengingatkan dalam kebaikan, terkadang kita lalai, lupa karena kesibukan aktivitas, sehingga ada temen-temen yang mengingatkan jika belum tilawah, jadi kita harus tilawah setiap hari,” jelasnya.

Kategori yang dibuat dalam komunitas ODOJ tidak membatasi usia, namun ada sejumlah kategoro dalam segi bacaan Al Quran.

“Kalo kategori kita tidak terbatas gitu kan ya, kita ada yang program untuk anak-anak bahkan di grup ODOJ sendiri itu berbagai macam usia,” ujar Tata.

“Jadi kita tidak membatasi dari kategori usia ataupun dari manapun, karena ODOJ itu netral dan tujuannya siapa yang ingin tilawah gitu, mengaji, tuntunannya sesuai dengan sunnah dan Al Quran gitu,” tambahnya.

Komunitas ODOJ ini artinya tidak ada kategori khusus, yang diutamakan juga bisa membaca Al Quran.

“Gitu sih, kalo kategori khusus tidak ada, yang penting dia bisa membaca Al Quran, walaupun mungkin bacaan Al Qurannya belum lancar, nanti kita ada program tersendiri untuk memperbaiki bacaan Al Quran,” tuturnya.

Di sisi lain, dalam komunitas ini terdiri dari berbagai macam kategori bacaan yakni: 1 hari 1 Juz (ODOJ) 1 hari setengah Juz (ODALF) dan ODOL Kids (One Day One Lembar), ODOJ Star (Selalu tilawah qur’an) minimal 1 hari 1 ayat. Jumlah anggota di komunitas ODOJ ini sendiri sudah tersebar hingga di negara luar.

“Keanggotaan kalau se-Indonesia sama ada beberapa negara diluar gitu ya, sudah lebih dari 100 ribu ODOJERS gitu, itu update terkahir kira-kira 3 bulan yang lalu, jadi se-Indonesia bahkan diluar sudah lebih dari 100 ribu ODOJERS,” kata Tata.

Tugas sebagai ketua Komunitas ODOJ Sumatera Selatan sendiri memiliki pengaruh yang sangat besar.

“Kita di masing-masing provinsi dan daerah ya, jadi struktur kepengurusan One Day One Juz dari pusat ada yang namanya DPP (Dewan Pengurus Pusat), karena kita semuanya berpusat pada DPP gitu,” jelas Tata.

Kemudian setiap provinsi itu namanya penprov (pengurus provinsi) dan salah satunya di Sumatera Selatan sudah ada pengurusnya.

“Dan di beberapa kota atau kabupaten itu namanya Dewan Pengurus Area, nah saya yang diamanahin di Sumatera Selatan gitu,” kata Tata.

“Targetnya sebenarnya bukan hanya di kota Palembang ya, tapi beberapa kota dan kabupaten yang ada di Sumatera Selatan,” katanya.

Untuk saat ini di Sumatera Selatan itu Dewan Pengurus Areanya hanya baru di beberapa kota, ada DPA kabupaten Muaraenim, DPA Kita Lubuklinggau, DPA Ogan Ilir dan DPA kota Palembang. Ia juga mengungkapkan jika menjadi pengurus harus kembali ke niat awal dan meluruskan niat agar mendapat ridho dari Allah.

“Nah disini pun seperti itu, tapi gajinya lillahita’ala gitu, Allah yang menggaji langsung gitu, karena memang kembali ke niat, selalu mengingatkan pada pengurus bahwa nian kita menjadi pengurus bukan untuk mencari materi gitu,” ungkapnya.

“Justru kita disini harusnya jihad materi gitu, jihad harta, jihad tenaga, bener-bener mengorbankan, karena dakwah itu sebenernya tidak membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan dakwah,” tambahnya.

“Makanya kita mendaftar sebagai pengurus itu tadi karena kita butuh dakwah, apalah artinya kita tanpa dakwah,” tambahnya lagi.

Kegiatan One Day One Juz

Monica Lasenda , Dewan Pengurus Palembang memaparkan kegiatan Komunitas ODOJ selain tilawah sebagai agenda rutin mereka.

“Biasanya untuk kegiatan mingguan itu ada Tahsin, kita juga punya kegiatan yang bener-bener dari pusat yaitu kalkulus, ngaos dan kita juga ada OPQ dari pusat,” katanya.

Ia juga mengungkapkan aktivitas yang dilakukan bertujuan untuk mengajak anak-anak muda untuk masuk ke tempat-tempat atau golongan-golongan di komunitas yang baik.

“Ya bukan anak muda aja ya tapi semua kalangan gitu, mungkin dijelaskan lagi singkatan-singkatan tadi karena di ODOJ itu unik-unik sebutannya,” sambungnya.

Kajian Al Quran ala Ustadz (KalQulus)

KalQulus itu suda rutin dari pusat itu minimal setiap provinsi atau daerah mengadakan itu satu bulan sekali, kajian Al Quran yang membahas Tafsir Al Quran, jadi kita bukan hanya membaca tapi kita juga harus paham juga terjemahannya.

Ngaos (Ngaji on The Street)

Dakwah kita bukan hanya di masjid, biasanya kajian itu kan hanya di masjid, disini kita berdakwah ke masyarakat bahwa mengaji itu tidak harus di masjid ataupun dirumah, di jalan pun kita bisa menyempatkan untuk ngaji dengan syarat tempat nya benar-benar dijamin bersih gitu kan ya, tetep menjaga kesucian tempatnya itu sendiri.

OPQ (Olimpiade Pecinta Quran)

Ini salah satu event akbar komunitas One Day One Juz, yang mana nanti setiap delegasi provinsi itu akan dikirim secara nasional, disini olimpiade, perlombaan, ada MTQ, Hafidz Quran, kemudian juga ada Tafsir Quran, nah itu agenda dua tahun sekali.

Dan untuk di Sumsel sendiri pertama di kota Palembang kita ada kegiatan rutin, salah satunya tahsin, nah tahsin ini adalah cara memperbaiki bacaan Al Quran.

Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab

Setelah seminggu para pecinta Al Quran mengaji secara individu barulah mereka akan bertemu di setiap hari minggu tepatnya di Masjid Al Fattah Jalan Ampibi Kelurahan 20 Ilir Kecamatan Kemuning untuk dievaluasi cara mengaji yang benar.

Namun tak perlu khawatir bila salah bacaannya karena akan ada ustadz yang akan membimbing. Selain dievaluasi para anggota ‘One Day One Juz’ akan diajarkan lagi tahsin, dan bahasa Arab yang saat ini baru berdiri. Komunitas ODOJ (One Day One Juz) artinya disini komunitas ini yang membiasakan untuk tilawah Al Quran setiap hari.

“Jadi selama ini untuk ODOJERS yang membaca Al Quran nya belum lancar, bacaannya belum bagus, disini kita memfasilitasi, tidak hanya mengejar setoran tilawah, tetapi cara membaca nya, pengucapan makhorijul hurufnya itu harus bener, makanya kita fasilitasi ada namanya tahsin,” ujar Tata.

Jadi komunitas ini sangat cocok untuk pemula yang mau belajar cara membaca Al Quran yang baik dan benar.

“Ada juga kan ada orang berpikiran jika komunitas ini untuk yang sudah pintar semua, itu sama sekali salah banget, kalau mau masuk disini tidak harus fasih membaca Al Quran, makanya kita masuk biar kita masih dan bagus bacaannya,” jelas Monik.

Tujuan dari diadakan komunitas ini juga semata-mata hanya mengharapkan pertolongan di akhirat kelak dengan mengamalkan Al Quran.

“Tujuan ke depan yang jelas kita mencari syafaat Al Quran gitu, karena dalam sebuah hadits, Bacalah Al Quran, karena ia akan memberi syafaatnya di hari akhir nanti,” kata Tata.

Ia juga menambahkan jika ingin mencari syafaat dari sahabat-sahabat pecinta Al Quran, karena memang kelak di akhirat, karena kita tidak tahu dan kita tidak pernah yakin amalan apa yang bisa mengantarkan kita ke surga.

“Jadi jika kita memiliki sahabat-sahabat yang sholeh dan sholihah, mereka mencintai Al Quran, kita mengharapkan kelak bisa berkumpul bersama di surga, karena syafaat seorang sahabat itu sangat-sangat kita butuhkan di akhirat nanti,” katanya lagi.

Tujuan komunitas ini bukan hanya dunia, karena dunia itu hanya tempat sementara, sebaik-baik tempat adalah di akhirat. Bagi kalian yang tertarik bergabung di komunitas ‘One Day One Juz’ (ODOJ) silahkan kunjungi instagramnya ODOJ Sumsel atau bisa kunjungi juga DPA ODOJ Palembang.

Bisa follow Instagram ODOJ Sumsel yakni @odojsumsel dan @odoj_palembang atau bisa langsung hubungi salah satu pengurus dari komunitasnya, selain itu bisa juga langsung ke masjid Al-Fattah Palembang yang berada di angkatan 66 setiap hari minggu. Dan nantinya kamu akan diarahkan untuk langkah selanjutnya. Tata juga mengungkapkan jika ini bukan hanya komunitas biasa, ini komunitas luar biasa.

“Disni kita membangun ukhuwah, kita mendapat saudara jadi bener-bener komunitas ini adalah keluarga baru bagi saya,” katanya.

“Suka duka tentunya kita jalani, namanya hidup komunitas apapun pasti ada suka duka, dan dari suka duka itulah kita terus berjuang untuk berdakwah, saling mengingatkan dalam kebaikan dan disinilah kekeluargaan yang kita dapatkan bersama-sama,” katanya lagi.

Ia jga berharap pengurus dan ODOJERS tetap saling mengingatkan kalau salah satu ada yang futur, biasanya saling mengingatkan dan muhasabah, supaya tetap di jalan dakwah. Monik sebagai pengurus DPA Palembang menceritakan cerita singkat proses dirinya bergabung dengan komunitas ODOJ.

“Aku pribadi sebelumnya udah ada kegiatan-kegiatan, cuma kegiatannya duniawi, jadi bener-bener pas masuk itu bener-bener merubah aku 180 derajat.

Jadi yang dari aku tuh males baca Quran tuh ngantuk, dan zaman sekarang sudah dipermudah untuk menggunakan aplikasi Al Quran di ponsel. Jadi dengan kecanggihan itu dapat memotivasi kita menjadi lebih baik, bukan berarti kita lebih baik dari orang lain, tetapi berusaha menjadi lebih baik.

palembang.tribunnews.com

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *