Beberapa daerah di Indonesia muncul teror ular yang ditemukan masuk ke permukiman warga, termasuk di Kabupaten Purwakata teror ular masih berlanjut pada musim penghujan ini. Banyak yang menganggap jika ular begitu berbahaya karena bisanya yang mematikan.Nyatanya tidak semua ular berbisa dan dapat melumpuhkan mangsanya.
Komunitas pecinta ular asal Purwakarta menamakan Natrix memberikan ilmu agar dapat membedakan ular berbisa dan tidak, sehingga tidak usah panik jika tiba-tiba melihat ular.Ketua Natrix Purwakarta, Raynanada Gumilang mengatakan, ular berbisa biasanya ditandai dengan ciri khusus, seperti miliki gigi taring kecil dan sebagian bentuk kepalanya berbentuk segitiga. Ular berbisa di antaranya ular sendok, ular tanah, ular hijau, ular laut, ular pohon, ular welang, hingga ular kobra. “Jika digigit ular itu maka akan ada bekas gigitan berupa luka halus yang berbentuk lengkungan,” kata dia, Rabu (15/1/2020).
Ciri lain, kata dia adalah ular berbisa memiliki warna yang terang dan mencolok, serta memiliki mata lebih lonjong dengan pupil berbentuk elips. “Ular berbisa juga miliki lubang dekat lubang hidung yang berguna mencari mangsa berdarah panas, serta biasanya ular berbisa miliki satu baris pada sisiknya. ciri lain ular berbisa adalah saat berenang pergerakannya terlihat seluruh badan,” kata pria akrab disapa Ray itu.
Sementara ular tidak berbisa memiliki ciri di antaranya miliki dua gigi taring besar di bagian rahang atas. “Tapi, jika digigit ular tidak berbisa maka akan ada bekas gigitan berupa dua lubang gigitan utama yang disebabkan oleh gigi taring,” ujar dia. Selain itu, ular tak berbisa umumnya miliki sisik dengan pola sederhana, mata dan pupil bulat. “Semoga dengan ciri-ciri ini bisa bermanfaat dan diharapkan bisa lebih waspada terhadap spesies ular berbisa di lingkungan rumah,” ujar Ray.
———
Artikel ini sudah Terbit di www.ayopurwakarta.com