KFAI, Satu-satunya Komunitas Fotografi Aviasi yang Diakui Secara Hukum

Fotografi Aviasi bukanlah hal yang baru, namun juga belum terlalu familiar di kalangan awam.

Meskipun demikian, kehadiran media sosial seperti Instagram membuat para fotografernya semakin dikenal oleh publik.

Komunitas Fotografer Aviasi Indonesia (KFAI) adalah salah satu dari sekian banyak komunitas fotografi aviasi yang eksis saat ini.

Komunitas ini mewadahi para pecinta aviasi, atau yang dikenal dengan istilah plane-spotter untuk menyalurkan hobi dan kecintaannya terhadap dunia penerbangan.

Menariknya, ketuanya saat ini, Theodorus Aji Baruno mengatakan KFAI jadi satu-satunya komunitas fotografer aviasi yang diakui secara hukum.

Adalah sosok Benny Radja JH Manurung, seorang plane-spotter senior yang menggagas komunitas fotografer aviasi dan memiliki badan hukum resmi.

“Pengesahannya dilakukan pada 15 November 2019 lalu, melalui Surat Keputusan (SK) Kemenkumham,” jelas Aji ditemui di Depok, Sleman, Minggu (19/01/2020).

Menurut Aji, pengakuan secara hukum sangat penting.

Sebab KFAI bisa menjalin hubungan baik dengan stakeholder aviasi di Indonesia, termasuk dalam melakukan aktivitas fotografi atau plane-spotting.

Selain itu, Aji mengatakan legalitas pada KFAI secara hukum juga bisa membantu mengubah stigma negatif yang diterima para plane-spotter.

Sebab masih banyak yang menganggap hobi mereka hanyalah membuang-buang waktu.

“Para Aviation Security (Avsec) misalnya, menganggap aktivitas ini bisa membahayakan penerbangan,” jelasnya.

Pihak pengelola bandara di Indonesia sendiri masih banyak yang belum memfasilitasi kegiatan plane-spotting.

Ini berbeda dengan bandara di sejumlah negara yang menyediakan tempat khusus bagi mereka.

Padahal, menurut Aji, para fotografer aviasi ini hanyalah memotret pesawat saat lepas landas atau mendarat.

Mereka pun melacak pergerakan pesawat lewat aplikasi Flight Radar tanpa mengganggu aktivitas penerbangan.

Mengingat pengelola bandara di Indonesia belum menyediakan tempat bagi mereka, alhasil mereka hanya melakukan pemotretan di sekitar area bandara.

“Tentunya diusahakan mengambil tempat yang tidak membahayakan bagi fotografer maupun masyarakat umum,” jelas Aji.

Saat ini, sudah ada sekitar 460 orang yang tergabung dalam KFAI.

Mereka bahkan tersebar di 15 lokasi dari Aceh hingga Papua.

Aji mengatakan KFAI sangat terbuka untuk menerima anggota baru.

Syaratnya minimal antara lain berusia 14 tahun dan pastinya memiliki minat tinggi terhadap dunia aviasi.

KFAI sendiri berkantor pusat di Go Work Menara Rajawali, Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

“Calon anggota juga bisa mendaftar ke koordinator region KFAI sesuai daerah domisilinya masing-masing,” jelas Aji.

Penulis: Alexander Aprita
Editor: Ari Nugroho
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com

 

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *