Tips Menjajal Paralayang

Melihat pemandangan dari ketinggian tentunya menghadirkan kesenangan tersendiri. Di beberapa tempat wisata di Indonesia, paralayang menjadi salah satu cara favorit untuk menikmati pemandangan dari udara.

Bagi Anda yang tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Anda dapat menyambangi wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat, untuk menjajal paralayang dengan ongkos Rp350 sampai Rp400 ribu sekali terbang.

Selain mengasyikkan, menikmati terbang dengan paralayang atau paragliding juga melatih keseimbangan dan hembusan napas. Namun yang paling penting, Anda harus punya nyali.

Walau pasti akan tandem dengan instruktur yang berpengalaman, bersiap terbang menggunakan paralayang memang tak mudah.

Tak seperti paramotoring yang memiliki turbin pada bagian belakang, paralayang hanya berupa jok yang menggantung pada payung udara relatif sensitif atas terpaan angin, dan tentunya siap menerabas hembusan angin kencang. Dikendalikannya pun hanya mengandalkan keterampilan tangan dan keseimbangan.

Saat di udara, tak jarang paralayang akan menukik, meliuk, bahkan berputar di udara serta terangkat mengikuti arus angin. Namun kesemuanya terbayar dengan keseruan dan pengalaman baru yang memacu adrenalin.

Walau tak mudah, yang penting Anda harus tenang dan mendengarkan saran instruktur. Untuk merasakan terbang dengan paralayang, berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan.

Tidak takut ketinggian

Ini merupakan persyaratan mutlak. Sebelumnya Anda akan melalui sebuah pos yang merupakan tempat dimulainya paralayang terbang. Tentunya pada lokasi yang cukup tinggi.

Jika Anda takut akan ketinggian dan memiliki penyakit jantung, sebaiknya diurungkan, karena kepanikan Anda nanti akan merepotkan instruktur untuk mengendalikan laju normal Paralayang.

Gunakan perkakas seringkas mungkin

Sebelum terbang, Anda akan dibekali helm dan vest (jaket tanpa lengan). Disarankan, Anda menggunakan jaket penuh, kemudian lapisi dengan vest, dan melepas topi, agar kepala tak terlalu sesak, karena Anda harus memakai helm khusus. Anda juga disarankan menggunakan celana panjang.

Jika Anda membawa tas besar, sebaiknya lepas dan titipkan. Bawalah barang seringkas mungkin untuk menjaga kenyamanan duduk. Pastikan dompet dalam posisi yang aman di dalam kantung, untuk mengantisipasinya jatuh dari ketinggian dan hilang.

Sebaiknya gunakan sepatu yang menutupi mata kaki, tak disarankan memakai sandal. Terlebih sandal jepit yang mudah terlepas. Jika Anda menggunakan kacamata, pastikan kacamata merekat erat setelah memakai helm.

Genggam erat gawai

Apabila Anda ingin mengabadikan gambar dari atas udara, atau membuat video blog soal keseruan Anda terbang, ada baiknya gunakan perangkat pendukung (gantungan leher ponsel dan kamera) untuk menjaga ketika gawai terlepas.

Gantungan jangan terlalu renggang, pastikan komposisinya cukup, tidak disarankan membawa gawai yang terlalu besar, semisal tablet.

Saat di udara, Anda dapat mengambil gambar dengan keleluasaan dua tangan. Bagian dada dan pinggang Anda akan terkunci rapat bak tas ransel, dan pengendalian paralayang sepenuhnya menjadi kuasa instruktur.

Lenturkan badan, terutama punggung dan kaki

Saat tinggal landas luruskan kaki ke arah depan untuk menjaga bobot instruktur dalam melajukan paralayang.

Cobalah untuk melenturkan badan ketika terbang. Bahu dan punggung lebih rileks dengan posisi duduk bersandar, serta biarkan posisi kaki menggantung bebas. Pastikan tali sepatu Anda terikat kencang.

Jika instruktur melakukan manuver untuk mengikuti arus angin, pertahankan keseimbangan sesuai instruksi dengan tangan memeluk bahu. Disarankan tak melakukan aktivitas, seperti merekam gambar dengan gawai, karena akan memengaruhi keseimbangan pengendalian ketika bermanuver.

Nikmati penerbangan dan jangan panik

Nah, ini yang penting. Nikmati keseruan terbang di udara.

Tenang dan jangan panik, karena instruktur akan menjamin keselamatan Anda. Intinya, jangan sampai Anda muntah di udara karena panik atau berteriak ketakutan.

Usai menikmati manuver udara dengan wisata udara paralayang selama kurun 15 sampai 20 menit, instruktur akan mendaratkan paralayang pada permukaan tanah datar. Usahakan saat hendak mendarat, luruskan kembali kaki Anda ke depan agar Anda tak terjerembap yang mengakibatkan kaki cedera.

Penulis: Mustafa Iman
Artikel ini telah tayang di beritagar.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *