Komunitas Vw Kenalkan Slogan Satu Dunia Berjuta-juta Saudara

Komunitas Khatulistiwa Volkswagen (Vw) Club yang didirikan pada 31 Agustus 2002 kini telah banyak dikenal masyarakat Kalbar.

Sebagai satu di antara mobil klasik yang keren pada eranya, ternyata tipe VW masih mampu mengangkat namanya baik itu di Indonesia atupun seluruh dunia.

Sudah beranggotakan lebih dari 30 orang, komunitas ini menjadi komunitas yang dikenal dengan keramahannya serta menjadi komunitas klasik yang ada di Kalimantan Barat.

“Berbicara Volkswagen ini pasti tertuju dengan dua model legendarisnya, yakni Beetle (kodok) atau Kombi.”

“Jelas saja, kedua mobil ini memang menjadi senjata andalan pabrikan asal Jerman tersebut untuk sukses di industri otomotif dunia,” jelas Andi, sebagai member Vw Kalbar.

Menurut sejarahnya, nama resmi mobil ini sendiri adalah Transporter atau Kombi (nama panjangnya adalah Kombinationskraftwagen), sebuah mobil van yang diperkenalkan pertama kali pada 1950 silam.

Mobil ini awalnya berperan sebagai model kedua dari Vw, setelah model sebelumnya, VW Beetle, yang sukses dipasaran.

Dengan demikian, mobil Vw ini menjadi mobil yang banyak diincar karena bentuknya yang unik dan klasik serta harganya yang juga masih dibilang mahal di pasaran.

“Kita bentuk kegiatan ini pastinya untuk mencari sesama penghobi mobil Vw, karena seperti slogan kita “satu dunia berjuta-juta saudara”. Bagaimana tidak, mobil ini ada hampir ada di seluruh dunia,” tegasnya dengan canda.

Andi juga mengatakan, ada beragam jenis mobil Vw yang bergabung di komunitas tersebut, diantaranya ialah Vw Combi, Vw Safari, Vw Beatle, dan Vw Variantqa.

“Kelebihannya menggunakan mobil Vw ini, kemana pun kita pergi insyaallah banyak saja yang membantu, karena memang mobil Vw ini ada di seluruh dunia.”

“Contohnya, waktu kita Turing ke Malaysia, Brunie dan ke Sabah, jadi mobil kita ngalami trouble, dan kita sudah ditunggu di kapal.”

“Namun karena posisi saya gak bisa tepat waktu, pengawas nya mengatakan “tenang saja pak, kalau tidak izin saya kapal tidak berangkat” saya pun bersyukur,” ucapnya menjelaskan.

Dengan begitu, persaudaraan yang terjalin dari mobil klasik tersebut memang nyata baginya, untuk semangat dalam menjelajahi kota mana saja.

Artikel ini telah tayang di Tribun Pontianak
Penulis: Maudy Asri Gita Utami
Editor: Wahidin

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *