Bantu Petani Bali, Komunitas AksiMuda Kerjasama dengan Tanihub Group

Komunitas AksiMuda, sebuah organisasi nonprofit yang bergerak di bidang kemanusiaan dan kepedulian lingkugan, menandatangani kerjasama (Memorandum of Understanding/MoU) dengan TaniHub Group, agritech startup Indonesia untuk membantu petani di Bali.

Peresmian kerjasama dan kolaborasi ini ditandatangani oleh CEO dan Co-Founder TaniHub Group, Ivan Arie Sustiawan dan CEO AksiMuda, Dera Perdhana Sophian, demikian rilis yang diterima Investor.id, Rabu (5/11). Menurut Dera, sinergi kerjasama ini bertujuan untuk membantu petani, khususnya di Wilayah Bali, melalui Program Aksi Pertanian. Adapun program kerjasama ini berangkat dari kepedulian AksiMuda terhadap nasib petani yang masih hidup di bawah garis kemiskinan dan tidak layak.

Sementara itu, Ivan Arie Sustiawan menekankan pentingnya kolaborasi untuk mempercepat proses penyaluran bahan pangan ke petani sehingga membawa dampak sosial bagi petani, khususnya di wilayah Bali. TaniHub Group membawa gerbong kebaikan dengan berkolaborasi dengan Aksimuda untuk penghimpunan donasi kepada petani di Bali.

Misi dari kerjasama antara TaniHub dan AksiMuda adalah pemberdayaan dengan fokus utama petani Indonesia. Program pemberdayaan adalah Program Aksimuda dengan tujuan jangka panjang bagi petani, keluarga petani dan wilayah sekitarnya yang berbasis ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial. Langkah yang dilakukan antara lain, memberi makan gratis bagi petani dhuafa, memberikan sembako gratis untuk petani dhuafa, klinik untuk petani dhuafa, sekolah dan beasiswa untuk anak petani Indonesia yang berprestasi.

Peduli Anjing

Bertepatan dengan penandatanganan MOU tersebut AksiMuda didukung oleh Yayasan Kitabisa berkolaborasi menghimpun dana untuk Bali Stray Dog Society karena melihat realita pesatnya peningkatan jumlah anjing di wilayah Bali, yang walaupun 85% anjing tersebut ada pemiliknya, namun sisanya dibiarkan liar.

Data dari Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di Bali memperkiraan ada sekitar 500,000 anjing di Bali dan jika terus dibiarkan liar hal ini menyebabkan berbagai penyakit khususnya rabies. Penanggulangan sudah dilakukan dengan vaksinasi, namun karena jumlah anjing liar yang sangat banyak dan terus meningkat, anjing liar tersebut terpaksa dibunuh ataupun diracun baik yang terjangkit penyakit maupun tidak. Padahal anjing yang sehat juga bermanfaat untuk menjaga daerahnya.

Agathe, relawan pencinta binatang asal Perancis yang juga pemilik dog shelter menyayangkan eliminasi anjing liar yang sehat dan tidak terjangkit rabies. Agathe sendiri saat ini mengalami kendala karena kapasitas shelte sebagai tempat penampung anjing liar sudah penuh. Di sisi lain, banyak warga yang membuang anjing anjing tersebut ke tempatnya dalam kondisi memprihatinkan.

Turun langsung mengunjungi salah satu Dog Shelter di Bali Dera Perdhana Sophian, menyampaikan donasi langsung kepada Bali Stray Dog Society yang diwakili oleh Agathe dan team untuk nantinya digunakan untuk membeli vaksin, obat-obatan, makanan perawatan serta kandang di shelter.

AksiMuda, kata Dera, akan terus beraksi dan mengajak masyarakat serta institusi terkait bahu membahu untuk mendukung usaha dan berupaya sebaik-baiknya untuk menyalurkan donasi sesuai dengan program yang dipilih oleh para donatur.

Artikel ini telah tayang di Investor.id
Penulis: Listyorini

 

 

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *