Yuk Intip Kegiatan Komunitas Jalan-Jalan Edukasi (JJE)

Komunitas Jalan-Jalan Edukasi atau JJE adalah salah satu komunitas sosial di Lampung yang fokus pada anak-anak panti asuhan. Berdiri pada Februari 2014, JJE telah melaksanakan banyak kegiatan berarti bagi para penghuni panti. Mulai dari pelatihan kerajinan tangan, jalan-jalan sambil belajar, pelatihan komputer dan lain-lain yang sifatnya mengarah pada pembentukan pola pikir mandiri.

Tak Terpikir Jadi Komunitas

Komunitas berusia enam tahun ini ternyata mulanya tidak pernah dikonsepkan menjadi sebuah komunitas. JJE hanya digerakkan oleh sang pendirinya yakni Novandi Syafriansyah. Kala itu, Novandi berinisiasi untuk mengajak anak-anak panti asuhan berkunjung ke kafenya. Kebetulan, lingkungannya pada saat itu dikelilingi oleh banyak panti asuhan. Sesuai dengan namanya, kegiatan sambang kafe tersebut tidak hanya sekadar jalan-jalan, melainkan banyak edukasi yang ditanamkan di dalamnya.

JJE kemudian menyambangi banyak tempat-tempat menarik untuk para anak panti asuhan. Hingga akhirnya di salah satu tempat kunjungan, sang resepsionis menanyakan identitas mereka. Setelah acara tersebut selesai, barulah kemudian mulai mengarah menjadi komunitas agar ke depannya bisa menjadi lebih mudah.

Jadi Sosok Kakak.

Panti asuhan yang sudah dibina oleh JJE saat ini mencapai 35 panti yang tersebar di seluruh wilayah Bandar Lampung dan satu di antaranya berada di Jatimulyo, Lampung Selatan. Para anggota atau volunteer JJE dituntut untuk selalu memposisikan diri sebagai seorang kakak yang patut dicontoh. Kehadiran anggota JJE yang berjumlah 20 orang beserta volunteer sekitar 200 orang, dimaksudkan sebagai penguat anak-anak panti asuhan yang ada.

Sebab, anak-anak yang tumbuh di lingkungan panti asuhan memiliki kepercayaan diri yang rendah dan merasa tidak mampu bersaing dengan orang lain. Tak jarang, kalimat pesimis seperti “kami hidup atas belas kasihan orang” lain terlontar dari mulut mereka. Karena itu, program-program yang dibuat JJE mengarah pada pembentukan pola pikir mandiri sebagai bekal di masa depan.

Formulasi Mutakhir

Dalam membina panti-panti tersebut, JJE mengemas program-programnya secara apik dan bertahap. Contoh, di awal kemunculannya, JJE masih fokus untuk membawa anak-anak panti asuhan jalan-jalan ke kafe. Kemudian baru pada tahun 2016 mulai di bentuk struktur organisasi sekaligus cabang-cabang yang membidangi beberapa program baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Mulai dari JJE Sport, JJE Sehat, JJE Mengajar, JJE Wirausaha, JJE Puasa Sunah dan lain-lain yang ditargetkan ke anak-anak panti asuhan.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, program-program JJE kini didesain menjadi program berkelanjutan. Program tersebut kemudian dibagi-bagi menjadi per minggu dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak panti. Minggu pertama, terdapat program PHBS, yakni hidup bersih sehat dan pendistribusian kotak P3K dan obat-obatan. Minggu kedua, giliran kelas crafting atau kerajinan tangan yang diberikan pada anak-anak panti asuhan. Kemudian di minggu ketiga, JJE menggelar kelas inspirasi dengan mendatangkan langsung sosok inspiratif untuk memotivasi para peserta.

Sedangkan di minggu terakhir, dikhususkan untuk jalan-jalan atau refreshing anak-anak panti yang tak lupa memasukan unsur edukasi di dalamnya. Selain itu, JJE juga membentuk sebuah kelas desain.

Program yang diselenggarakan per empat bulan tersebut dipilih atas dasar pertimbangan anak-anak panti yang sering kebingungan selepas lulus SMA. Mereka merasa belum memiliki keahlian yang bisa digunakan untuk bersaing dengan orang-orang yang berasal dari non panti.

Kerja Sama Berdayakan Panti Asuhan

Bertekat menjadi komunitas yang membantu anak-anak panti berkembang secara mandiri, JJE menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Seperti Kelompok Belajar Desain Grafis (KBDG) untuk program kelas desain, Just Speak untuk bimbingan belajar (bimbel) Bahasa Inggris, Gogo Course, Janis, dan lain-lain. Hal-hal tersebut dianggap lebih berdampak besar dibanding donasi uang secara langsung. Sebab, donasi berbentuk ilmu dapat lebih tahan lama dan memberikan banyak manfaat dalam jangka panjang. JJE tak menampik jika donasi yang diberikan oleh para donatur juga tak kalah penting dan berdampak baik, namun hal tersebut sifatnya jangka pendek atau sementara.

Tips Jadi Relawan Panti

Mengabdikan diri dengan anak-anak panti diakui Jefri membutuhkan perlakukan khusus. Yang paling penting adalah tidak memberikan pertanyaan-pertanyaan sensitif terkait keluarga dan asal mereka. JJE memberikan perhatian lebih bagi para anggotanya agar jangan sampai melakukan hal tersebut sampai benar-benar dekat secara personal dengan anak-anak tersebut.

Tips selanjutnya, adalah tidak mengajak para anak-anak panti asuhan untuk berfoto secara pribadi. Sebab, tidak semua dari mereka memiliki ponsel dan akses yang mendukung, sehingga dikhawatirkan akan membuat mereka memaksakan diri. Memahami pentingnya peran volunteer dalam menyukseskan program dan perkembangan anak-anak panti, JJE terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung bersama mereka.

Para calon volunteer bisa mendaftarkan dirinya ketika sedang diadakan open recruitment atau datang langsung ke acara JJE. Tak ada syarat khusus, calon volunteer hanya perlu bersedia memahami hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjadi relawan.

 

sumber: lampung.tribunnews.com

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.
Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *