Lawan Perundungan, Beberapa Komunitas Ini Gelar Penyuluhan dan Edukasi Kreatif

Maraknya kasus bullying atau perundungan yang terjadi di lingkungan sekitar termasuk di sekolah menjadi perhatian beberapa komunitas perusahan.

Merespon hal tersebut Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak (YAMSA) kembali menggelar penyuluhan antibullying.

Dalam kegiatan, YAMSA menggandeng beberapa komunitas dan perusahan lain seperti Yayasan Jantung Indonesia dan Komunitas Sudah Dong serta Koze dan Rhino Indonesia.

Penyulusan dan edukasi kreatif kali ini dilakukan terhadap orangtua dan puluhan anak yang tinggal di Rusunawa Pesakih, Cengkareng, Jakarta Barat pada Sabtu (15/2/2020).

Dewan Pengawas YAMSA, Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto mengatakan tindakan bullying atau perundungan menjadi masalah serius yang dihadapi anak Indonesia. Bila tak dicegah, tindakan bullying bisa menghambat bahkan mematahkan potensi yang dimiliki anak, termasuk hingga sampai bunuh diri.

“Kekerasan terhadap anak masih cukup tinggi sehingga kita perlu menggerakkan masyarakat agar peduli pada perlindungan anak dan mengerti bagaimana cara yang harus dilakukan untuk mengatasinya,” kata kak Seto.

Kak Seto menyebut angka kekerasan kepada anak lebih tinggi dibandingkan dengan data yang ada saat ini. Sebab, tidak semua anak maupun orang tua melaporkan tindakan bullying kepada pihak berwajib.

Celakanya, aksi bullying seringkali dianggap biasa oleh sebagian masyarakat. Karenanya, ia menilai pencegahan kekerasan harus dilakukan, terutama dari lingkungan terdekat.

Dia pun telah mengusulkan untuk membentuk seksi perlindungan anak tingkat rukun tetangga (Sparta) di tiap RT, mengingat mayoritas pelaku kekerasan terhadap anak merupakan orang-orang terdekat.

“Dengan adanya seksi perlindungan anak di RT/RW bisa menjadi langkah preventif,” kata Kak Seto.

Sementara itu, pendiri komunitas anti bullying “Sudah Dong” Katyana Wardhana mengatakan, pencegahan perundungan harus dilakukan oleh berbagai pihak.

“Jadi kita harus meningkatkan kesadaran mereka terhadap dampak negatif bullying, bukan hanya dampak fisik tapi juga mental,” terangnya.

Selain sosialiasi anti bullying, Yamsa juga mengajak Yayasan Jantung Indonesia untuk lakukan pemeriksaan kesehatan jantung terhadap anak-anak.

Sementara itu, Head of Marketing Communication Rhino & Koze Indonesia, Hendry mengatakan kegiatan ini merupakan wujud nyata Rhino dan Koze dalam mendorong semangat entrepreneurship dalam diri anak-anak Indonesia.

“Tentunya kami ingin menanamkan semangat berwirausaha sejak dini kepada anak-anak melalui industri kreatif sablon digital. Sehingga memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mampu bersaing dan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang,” kata Hendry.

Acara yang diadakan oleh YAMSA ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan jantung pada anak yang dilakukan oleh Yayasan Jantung Indonesia. Selanjutnya, anak-anak diberikan kegiatan edukasi anti bullying dan edukasi kreatif sablon digital yang dibawakan oleh Rhino dan Koze. (RIkardo)

Artikel ini disadur dari Indo News

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *