Untuk mengenang peristiwa serangan umum 1 Maret 1949, komunitas sejarah dan sejumlah instansi di Yogyakarta menggelar Parade Kebangsaan sebagai upaya sosialisasi agar segera ditetapkan sebagai hari besar nasional.
“Salah satu saran yang disampaikan pusat agar peristiwa bersejarah 71 tahun lalu itu bisa diperingati secara nasional adalah dengan melalukan sosialisasi berskala besar,”kata Kepala Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta Aris Eko Nugroho, Minggu (1/3)
Parade Kebangsaan diisi dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah teatrikal mengenai peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 yang diperankan oleh Komunitas Djokjakarta 1945.
Selain teatrikal yang digelar di depan Plaza Serangan Oemoem 1 Maret Yogyakarta, Parade Kebangsaan juga diisi pawai dari berbagai komunitas dan instansi termasuk dari pelajar, kelompok masyarakat dan dari Akademi Militer.
“Meskipun serangan hanya berlangsung enam jam, namun peristiwa ini mampu membuka mata dunia bahwa TNI atau Republik Indonesia masih ada,” kata Aris yang menyatakan bahwa usulan tersebut kemudian mendapat dukungan dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri dan Sekretariat Negara pada 2019.
Selain Parade Kebangsaan, masih terdapat sejumlah rangkaian kegiatan yang digelar untuk memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949 yaitu pameran temporer dengan tema “Di Balik Serangan Fajar” yang digelar di Ruang Sultan Agung Benteng Vredeburg Yogyakarta. (ant)
Artikel ini disadur dari Genpi