Gelar Garage Sale Bantu Pedagang, Komunitas Ketimbang Ngemis Lampung

Menolong sosok mulia yang membutuhkan adalah tujuan Komunitas Ketimbang Ngemis Lampung (KNL) dibentuk.

Mereka menyebut sosok mulia untuk pedagang kondisi memprihatinkan

Ketua Komunitas Ketimbang Ngemis Lampung Reza Erlangga mengatakan fokus komunitas KNL adalah pedagang yang memprihatinkan.

Mereka membantu orang-orang tersebut agar tidak ketergantungan dengan orang terdekatnya.

“KNL bergerak di bidang sosial, dimana kami membantu sosok mulia yang kurang beruntung kami apresiasi dengan memberikan bantuan untuk usaha beliau. Banyak yang sudah kami bantu itu lansia, mereka itu tetap mau berusaha mencari uang dengan berdagang daripada meminta-minta, baik kepada anaknya ataupun saudara terdekatnya,” katanya, Selasa (3/3/2020).

Pendekatan KNL dengan sosok mulia yang akan dibantu membutuhkan proses dan tidak secara langsung diberikan bantuan.

Bendahara Komunitas Ketimbang Ngemis Lampung Anissaha Dzuliana mengatakan, pihaknya akan melakukan pendekatan dan menggali informasi sosok mulia yang akan dibantu.

Informasi sosok mulia diperoleh melalui teman-teman di media sosial.

Kemudian komunitas ini akan mendatangi sosok tersebut.

“Kami beli dagangannya, menanyakan latar belakangnya. Selanjutnya tanpa sepengetahuan beliau kami ke rumahnya dan tanya tetangga sekitar. Kalau benar kondisinya tidak layak baru kami memberikan bantuan donasi,” jelas Anissaha.

Ia menyatakan, hal itu dilakukan karena pernah mendapati pedagang yang berbanding terbalik antara cerita dan temuan.

Bahkan pernah mereka menemukan pedagang yang terlihat memprihatinkan, akan tetapi ketika dikulik informasi lebih lanjut, memiliki kontrakan dan mampu.

Komunitas KNL membantu tidak terbatas di Bandar Lampung saja.

Mereka pernah membantu sosok mulia di Kalianda, Metro, Lampung Timur.

Dan yang paling banyak membantu sosok mulia di Bandar Lampung.

Dana yang didapatkan komunitas KNL berasal dari berbagai sumber.

Mereka membuka donasi bagi siapapun yang ingin membantu dan menyelenggarakan garage sale di Tugu Adipura setiap minggunya.

“Selain itu kami juga memiliki kegiatan dana usaha berjualan. Kami menyebutnya garage sale, dimana kami menjual baju-baju bekas dari donatur yang masih layak pakai dengan harga mulai Rp 10 ribu,” katanya.

Dana usaha melalui garage sale cukup membantu tambahan donasi. Annissaha mengatakan pendapatan garage sale pernah mencapai Rp 1,2 juta dalam sekali waktu.

Ia menyatakan, komunitas ini sebagai perantara bantuan dari donatur ke sosok mulia.

KNL bermodal media sosial media untuk menggerakkan donatur.

Reza berharap, cakupan bantuan KNL lebih besar ke depan.

Selain itu diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang memiliki tanggung jawab dan peduli terhadap sesama.

“Kita ingin bisa membantu sosok mulia seluruh Lampung. Karena kami membawa nama Lampung jadi ingin dapat berperan secara menyeluruh di Lampung. Kami juga mengharapkan dapat bekerja sama dengan dinas sosial karena melaui mereka sosok mulia bisa mendapatkan bantuan yang lebih baik,” tambah Reza.

Galang Partisipasi via Medsos

Komunitas KNL akan mengikuti Gathering Wilayang (Gatwil) Komunitas Ketimbang Ngemis Sesumbagsel. Gatheringbter tersebut akan diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan.

Pada Gatwil Komunitas Ketimbang Ngemis melakukan sharing bersama dan merencanakan visi ke depannya Komunitas ketimbang ngemis.

Gatwil juga dapat menjadi tempat silaturahmi antara anggota dan tempat eksplore kota pelaksana.

Komunitas KNL berdiri 18 Juni 2015, selang beberapa hari dari Komunitas Ketimbang Ngemis pusat.

Berawal dari founder KNL Riski Anil yang berkeinginan membantu sesama dengan mendirikan komunitas yang bermanfaat bagi sesama.

Komunitas yang memiliki anggota 72 orang ini mengharapkan partisipasi dari masyarakat agar dapat merekomendasikan sosok mulia yang layak dibantu.

Bantuan yang diberikan KNL dipastikan bermanfaat bagi sosok mulia.

Partisipasi masyarakat dapat diberikan melalui sosial media KNL, antara lain Instagram @ketimbang.ngemislampung, Facebook Ketimbang Ngemis Lampung dan Twitter @kn_lampung.

Artikel ini telah tayang di Tribun Lampung
Penulis: Debby Rizky Susilo
Editor: Reny Fitriani

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *