Memiliki banyak buku memang memunculkan tantangan tersendiri bagi kita. Selain membaca dan mengulasnya di blog buku, merawat dan membersihkannya juga merupakan rutinitas yang perlu kita lakukan. Agar buku selalu terjaga, kita tentunya harus rajin membersihkan rak dan buku dari debu, menghindari lembab agar buku tidak mudah rusak, mendata juga menyusunnya dengan rapi agar mudah dicari.
Nah, berikut tips mengurangi kelembapan rak buku agar bukumu terawat dengan baik dari komunitas buku!
Posisi Rak Buku
Sebaiknya rak buku tidak diletakkan di dekat jendela. Selain agar terhindar dari cahaya matahari yang masuk lewat jendela, kita bisa juga mencegah hawa dingin, embun atau air yang mungkin saja masuk ketika angin kencang atau hujan lebat.
Meletakkan rak di ruangan dengan sirkulasi udara atau ventilasi yang cukup sebenarnya jauh lebih baik. Hindari ruangan yang tertutup jika tidak menggunakan AC agar ruangan tidak terlalu lembab atau terlalu kering, contohnya ruangan bawah tanah, loteng, atau ruangan tanpa sirkulasi udara lainnya. Jika menggunakan AC atau pengendali suhu, semua itu tidak menjadi masalah.
Selain itu, bila rak buku kita langsung menempel ke lantai (tidak ada sirkulasi udara di bagian bawah rak), maka penggunaan alas berupa papan kayu di bawah lemari bisa juga diterapkan untuk mencegah hawa lembab yang berasal dari lantai.
Penggunaan Bahan Penyerap Lembab
Barangkali kita pernah mendengar saran sebagian orang untuk menggunakan bahan penyerap lembab agar bisa mengurangi kelembaban di rak buku. Ada yang merekomendasikan penggunaan kamper (kapur barus), gel silika (silica gel), atau serap lembab yang biasa ada di pasaran. Sebenarnya yang mana sih yang paling efektif? Mari kita bahas satu per satu.
Kamper
Kamper atau kapur barus pada prinsipnya digunakan untuk mengusir ngengat atau serangga, tetapi banyak juga yang menyarankan penggunaan kamper pada rak buku untuk mengurangi lembab. Menurut pengalaman saya, menggunakan kamper di dalam rak buku kuranglah tepat. Kamper biasanya akan bereaksi dengan udara atau istilah mudahnya menguap. Nah, uap atau hawa dari kamper ini seringkali membuat plastik sampul buku menjadi kering dan menciut. Alhasil, sampul-sampul plastik buku akan mudah menegang dan menguning. Selain itu, banyak pustakawan tidak merekomendasikan penggunaan kamper untuk rak buku. Menurut hemat saya, jika ingin menggunakan kamper, sebaiknya letakkan di luar rak buku saja, yang areanya lebih luas.
Silica Gel
Menggunakan silica gel atau gel silika adalah salah satu cara yang lumayan efektif untuk mengurangi lembab. Hanya saja kita perlu mengetahui kondisi bagaimana yang paling efektif untuk menggunakan gel silika karena tidak semua kondisi akan efektif untuk menggunakan bahan ini.
Gel silika berbentuk butiran bening yang biasa dipakai untuk kemasan-kemasan komersial. Kalau kita membeli sepatu, obat, atau produk makanan, kita sering melihat ada bungkusan kecil berisi butiran-butiran ‘kan? Nah, itulah gel silika. Kita bisa membelinya di toko-toko penjual kamera atau toko-toko kimia dalam bentuk kiloan. Gel silika ini ada yang berwarna dan ada yang bening. Jika sudah digunakan, gel akan menyerap uap air dan berubah warna menjadi merah atau lainnya. Untuk menggunakannya kembali, kita hanya perlu mengeringkannya saja dan bisa dipakai ulang.
Dari pengalaman saya, gel silika paling efektif bila digunakan pada wadah penyimpanan buku, misalnya container plastik atau kotak-kotak plastik tempat kita menyimpan buku-buku koleksi. Untuk penggunaan gel silika di rak buku, apalagi yang terbuka dan besar, sejauh yang saya alami akan membutuhkan gel silika yang sangat banyak dan mudah habis masa pakainya. Selain itu, agar mudah dikumpulkan, gel silika ini perlu kita masukkan ke dalam pembungkus, misalnya plastik, kertas dan jenis kantong lainnya.
Tapi, kelebihan bahan ini adalah potensi recycle-nya, alias bisa digunakan berulang kali. Ini tentu jadi lebih ekonomis.
Serap Lembab (Serap Air)
Serap lembab atau serap air adalah bahan yang paling efektif menyerap kelembaban rak buku. Isinya berupa butiran putih juga yang akan tersublimasi ketika menyerap uap air dan berubah menjadi cairan. Ada banyak merk yang beredar di pasaran dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Pilih yang wadahnya bisa dipakai berulang kali. Ini bisa dilihat dari kertas penyaringnya yang menempel di tutup wadah. Kalau yang melekat di badan wadah, ketika ingin mengisi ulang, kita harus menyobek kertas penyaring yang tentu saja akhirnya merusak konsep penyaringnya.
Serap air ini paling efektif digunakan di rak buku yang tertutup atau yang padat buku. Kita bisa meletakkan wadah ini di sela-sela buku. Jika tidak ingin membeli wadahnya, kita bisa membuatnya sendiri dari botol plastik dan kertas atau tisu makan yang tebal itu. Kita tinggal beli isinya saja.
Kekurangannya, kita jadi harus sering membeli isi ulangnya. Dan ini saya rasa kurang ekonomis. Tapi, yah, menurut saya sejauh ini masih serap lembab yang efektif.
Sumber : Komunitas Buku
Foto : Pinterest