Kiat-Kiat Merawat Mobil Kuno Ala Komunitas Holden Magelang Classic (HMC)

Masyarakat masa kini menyukai mobil-mobil keluaran terbaru. Meski demikian mobil-mobil kuno juga tidak kalah banyak peminatnya.

Penggemar mobil-mobil lawas tersebut tumbuh subur di Magelang. Sebut saja Holden Magelang Classic (HMC) yang khusus mengoleksi mobil klasik asal Australia, kemudian paguyuban VW Cabrio atau VW Camat, paguyuban mobil jip militer lawas Gaz dari Rusia dan lainnya.

Koordinator HMC Magelang Dadang Budi Pramudyanto mengatakan meski berusia puluhan tahun namun mobil klasik cukup mudah perawatannya. Menurut Dadang kunci merawat mobil kuno adalah pengapian dan kelistrikan.

“Jika semua terkondisi maka mobil kuno bisa melaju mulus tanpa kendala berarti. Mobil ini masih lancar digunakan untuk bepergian luar kota,” kata Dadang.

Selain hobi mengoleksi mobil kuno, Dadang mengaku juga hobi merawat dan mengutak-atik mobil-mobil lawas tersebut. Di garasi rumahnya di Prajenan RT 8 RW 1, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Dadang membuka bengkel dengan kebanyakan pelanggan adalahmobil-mobil kuno.

“Ini sebenarnya bengkel umum namun karena hobi saya mobil klasik maka yang datang sebagian besar ya komunitas mobil kuno,” kata pria kelahiran Magelang 13 Mei 1977 tersebut.

Dadang mulai mengoleksi mobil klasik sejak kelas 4 SD sekitar tahun 1984. Awalnya, ia dibelikan mobil Holden Special HR 67 bikinan Australia. Saat itu, mobil seharga Rp 950 ribu tersebut dalam kondisi masih orisinil.

Hingga sekarang Holden Special itu masih dalam kondisi prima dan sering digunakan untuk berbagai acara komunitas, termasuk keluar kota. Dadang juga masih memiliki koleksi lain yakni Holden Torana SL keluaran tahun 1975 berwarna kuning.

“Salah satu keunggulan mobil klasik adalah mesin yang tangguh, dan perawatan yang mudah. Sparepart juga gampang dan tidak mahal,” kata dia.

Selain itu, kata dia, mengendarai mobil tua akan memberi kesan gagah, sangar dan berbeda dibanding mengendarai mobil kebanyakan. “Sudah perawatan gampang, mengendara mobil klasik juga akan terkesan sangar. Inilah kenapa banyak yang seneng mobil klasik,” kata Dadang kepada Suara Merdeka.

Dadang kemudian merintis komunitas pencinta mobil Holden, yang diberi nama Holden Magelang Classic (HMC). Aktifitas rutin HMC adalah kopdar 2 minggu sekali, baksos dan mengikuti jambore Holden nusantara setiap tahun.

Untuk lebih mengenalkan mobil Holden ke masyarakat, kata dia, HMC berpartisipasi dalam pameran Magelang Tempo Dulu di Alon Alon Kota Magelang dan berbagai kegiatan lainnya.

“Visi misi kami adalah melekatkan sesama penghobi mobil kuno. Bergabung dengan HMC tidak harus mempunyai mobil bagus. Yang penting punya Holden. Tahun berapa, kondidi mobil bagaimanapun kita tampung,” kata Wakil Ketua HMC Alva Yoga Prihantono.

Yoga mengatakan HMC punya 32 anggota dengan koleksi mobil tertua tahun 1958 yakni Holden Special dan koleksi termuda Holden Commodor dan Holden Calais keluaran tahun 1984.

“Tahun depan kami akan berpartisipasi dalam Jambore Holden di Jawa Barat. Setiap ada kegiatan nasional perwakilan Magelang pasti ada yang berpartisipasi,” kata dia.

Sesepuh mobil kuno Magelang AKP Edy Sukrisna menilai banyak manfaat dan nilai positif dari munculnya paguyuban mobil kuno. Paguyuban ini menjadi forum untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun persaudaraan.

“Lewat paguyuban mobil klasik ini kami mengajak masyarakat tertib berlalulintas di jalan umum. Semua penghobi mobil kuno kami ajak bergabung. Tidak usah minder. Kami juga sudah terdaftar di IMI Jawa Tengah,” kata Edy.

Sumber: SUARA MERDEKA

Foto dari: fbekholden.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *