Rita Nurlita: Giat Kampanyekan Internet Sehat Untuk Anak-Anak

Rita Nurlita, seorang Ibu sekaligus aktivis penggiat internet sehat yang merupakan pendiri Komunitas Internet Sahabat Anak (KISA). Berawal dari keinginannya sebagai seorang Ibu supaya internet bisa dimanfaatkan secara positif dan bermanfaat untuk melejitkan prestasi dan bakat anak-anak, dan juga melihat banyak fenomena anak-anak yang kecanduan games/internet, yang saat berselancar di dunia maya umumnya tidak mendapatkan pendampingan dan bimbingan yang memadai sehingga rawan terpapar konten negatif dan berbahaya. Rita menuturkan bahwa dalam beberapa kampanye internet sehat yang Ia ikuti, banyak orang tua yang mengungkapkan kekhawatiran terkait dampak negatif internet seperti pornografi, cyber-bullying, kekerasan, bahkan penculikan melalui sosial media. Sehingga, banyak dari mereka yang sama sekali tidak memberikan gadget/internet pada anaknya karena takut. Padahal, bila dimanfaatkan secara positif, internet bisa mendukung anak meraih prestasi, bahkan materi.

Rita menulis buku berjudul “Terjebak di Dunia Maya”, berisi tentang cara sehat menggunakan internet untuk anak-anak, yang menjadi awal terbentuknya komunitas ini. Sehingga Ia tidak terlalu merasa sulit dalam membangun komunitas KISA karena saat bukunya terbit sudah mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat. Sehingga saat awal membentuk KISA dan mengemukakan ide ini kepada teman-temannya yang memiliki visi sama, langsung tertarik bergabung menjadi relawan dan langsung bergerak sesuai dengan kemampuannya masing-masing untuk mengkampanyekan gerakan ini dan memberikan literasi media digital secara lebih luas lagi.

“Tantangan yang saya hadapi lebih kepada masalah skala prioritas dan waktu. Karena tim inti kami terdiri dari berbagai latar belakang. Ada yang PNS, penulis, guru, ibu rumah tangga, mahasiswa, jurnalis, pemerhati publik, dan fotografer, maka kami jarang sekali bisa kumpul bersama secara lengkap. Tapi, hal ini bisa diatasi dengan terus berkoordinasi dan membangun komunikasi melalui sosmed, telepon, dan sms.” Ujar Rita, yang saat ini menjadi pengawas Mobile Cummunity Access Point (MCAP) yang bertugas datang ke SMP se-Kota Depok untuk memperkenalkan komputer dan internet sehat.

Selama Januari dan Februari 2016, KISA sudah menyelenggarakan seminar parenting dengan tema “Menjadi Orang Tua Cerdas di Era Digital” yang dilakukan di Kota Depok dan Kabupaten Bandung.

“Dengan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ini, tanpa disadari kebersamaan antar relawan jadi semakin terjalin dan menambah semangat untuk terus mengampanyekan internet sehat ini dengan lebih kreatif lagi kedepannya.” Ujar perempuan lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung.

Sejak masih jadi mahasiswa di Bandung, Ia sudah aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial yang fokus di bidang anak-anak, perempuan, dan pendidika, seperti pada tahun 2003, menjadi pekerja sosial untuk mendampingi dan mengajar anak-anak berkebutuhan khusus, anak jalanan, buruh anak, pengemis anak, dan anak-anak putus sekolah. Pada tahun 2010, saat tinggal di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Ia juga mendirikan Rumah Belajar untuk mewadahi kreatifitas dan memberikan pelatihan-pelatihan kepada remaja yang berada di sana. Semua pengalaman itulah yang Ia jadikan bekal ilmu untuk mengembangkan KISA saat ini.

Mendirikan KISA, membuatnya semakin termotivasi untuk terus mencari cara supaya bisa menyampaikan literasi media yg mudah dan menyenangkan untuk anak-anak, sehingga bisa membantu orang tua lainnya lebih mudah saat membicarakan IT dan konten media kepada putra putri mereka. Selain itu, bertambah banyaknya teman dan pengalaman membuatnya semakin menyadari betapa luar biasanya anak muda Indonesia dan memahami pentingnya arti kerja sama, terlebih lagi semua relawan di KISA memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga bisa saling melengkapi untuk mencapai visi dan cita-cita bersama.

“Saya terlibat aktif di KISA saat di luar jam kerja dan hari libur saja. Di hari kerja, saya bersama Diskominfo Depok melakukan sosialisasi internet sehat dan bersama tim MCAP datang ke sekolah untuk memperkenalan cara pemakaian internet yang baik. Di luar jam kerja atau hari libur, saya mengefektifkan waktu bersama KISA untuk berjejaring dengan menghadiri undangan atau silaturahmi dengan berbagai pihak. Meskipun banyak kegiatan, tapi sebagai seorang istri dan ibu dari 2 orang anak, keluarga tetap jadi prioritas yang paling utama. Bila ada kegiatan di luar jam kerja atau di hari libur, saya biasanya ditemani oleh suami dan anak-anak.” Ujar Rita, yang pernah menerima “Hewlett-Packard Indonesian Youth Leadership Award(2004) dan menerima Penghargaan “Best Student Achievement” dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (2005).

Ia berharap kehadiran KISA bisa menjadi bagian dari solusi untuk menjadikan anak Indonesia yang kreatif, cerdas, dan berkarakter positif, serta semua elemen seperti pemerintah, komunitas, akademisi; dan swasta bisa bersinergi dan untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif internet dan membantu membimbing mereka agar bisa memanfaatkan IT untuk meningkatkan prestasi dan masa depan yang lebih baik di masa mendatang.

“Saya optimis Indonesia akan semakin hebat karena banyak komunitas dan anak muda yang peduli dan mau berkontribusi. Di bidang TIK misalnya, banyak komunitas yang mengembangkan aplikasi dan konten-konten yang edukatif  dan bermanfaat untuk anak-anak. Semoga anak muda dan teman-teman komunitas selalu semangat menebar manfaat dan menginspirasi.” Pungkas Rita, yang juga seorang PNS di DISKOMINFO Depok.

FOTO: DOK. Rita Nurlita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *