Perkumpulan Studi Aksi Kependudukan Kumpulkan Puisi Untuk Perbaiki Negeri

Jakarta, 19 April 2016. Dalam hitungan jari Indonesia akan mengalami masa dimana prosentase penduduk usia produktif akan mencapai 70% dari total penduduk di Indonesia (baca : Bonus Demografi). Logikanya di tahun itu akan terjadi berlimpah anugrah sebanding dengan melimpahnya penduduk usia produktif dan ujungnya negara bisa saving devisa yang sangat banyak.

Tapi ada tapinya , bonus ini bisa terjadi bila kita mampu memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal. Kenyataan saat ini, Indonesia ada dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Dimana nilai-nilai yang dulu dijunjung tinggi perlahan mulai memudar. Rasa malu sudah tak lagi ada, setiap hari kita dipertontonkan tangkap tangan KPK mulai dari kasus perjalanan dinas sampai reklamasi, melibatkan birokrat, pengusaha dan politisi. Memprihatinkan.

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia Darurat Narkoba, dimana narkoba sudah menjadi musuh terbesar yang mengancam tanpa pandang bulu, dari anak-anak sampai orang dewasa, mulai dari buruh sampai pejabat.
BNN dan KPK ada, BKKBN mulai terdengar lagi suaranya, tapi mereka tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan adanya dukungan serta gerakan bersama yang melibatkan berbagai unsur masyarakat. Tentu saja melalui berbagai cara dan upaya.

Perkumpulan Studi Aksi Kependudukan (PSAK-SA) sebagai sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang lahir di Bandung sejak tahun 1974 (dahulu dikenal sebagai PPMK-SA) dan mempunyai visi tercapainya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan ketersediaan dan terdistribusinya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka tercapai hidup bahagia sejahtera, merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu.

“Bentuk keprihatinan kita wujudkan dengan mengajak masyarakat untuk beramai-ramai menyumbang puisi sebagai bentuk awareness dan komitmen untuk saling mengingatkan dan juga bersikap terhadap masalah-masalah tersebut”, demikian Ketua PSAK-SA Ticke Soekrani berujar.

Masyarakat diajak berpartisipasi dengan menyumbang puisi yang akan dibukukan dan dibagikan secara gratis kepada Pemerintah Kota/Kabupaten se Indonesia. Tema puisi terbagi menjadi tiga yaitu tentang kependudukan, korupsi atau narkoba. Masyarakat dapat memilih salah satu tema dan mengirimkannya ke [email protected] sebelum tanggal 28 April 2016.

Banyak cara yang bisa dilakukan, dan kami memilih melalui Sumbang Puisimu, Perbaiki Negerimu.

Sumber gambar: Bandung Merdeka

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *