Komunitas Slalom: Kekompakan Makin Teruji dengan Berbagi

KWB Slalom Team sukses mencetak bibit-bibit baru pembalap nasional. Dari 15 anggota, 9 di antaranya menjadi atlet balap nasional. Mereka kerap mendulang piala dari berbagai perlombaan. Kalau dihitung, jumlahnya mencapai ratusan. Dua di antaranya dari ajang Indonesia Night City SlalomPro dan Intersport Lead For Speed.

Namun, dari event-event tingkat nasional yang jadi langganan pembalap KWB Slalom, yang paling membanggakan adalah saat mengikuti slalom kelas gerak roda belakang atau RWD (rear wheel drive). Karena kelas tersebut memang paling ditunggu oleh penggila motorsport. Mulai jenis pikap, sedan tertentu, dan SUV (sport utility vehicle). ”Komunitas ini tujuannya memang mencetak bibit-bibit baru di Kota Batu. Sehingga anggota yang masuk langsung dilatih menjadi pembalap andal,” ungkap ketua KWB Slalom Team Lucky Hadi Wicaksono.

Yang bikin bangga anggota, lanjutnya, seringkali pikap mereka mengalahkan mobil-mobil kelas di atasnya yang harganya lebih mahal dan menggondol juara I di kelas RWD. ”Kelas yang kami tunggu-tunggu ya RWD. Ini sangat prestice bagi penggila motorsport,” kata Lucky. ”Bisa naik podium sudah cukup membanggakan. Karena kerja keras selama latihan terbayar,” tukasnya.

Tahun depan, KWB Slalom Team berambisi menguasai juara di berbagai kelas. ”Kalau bisa mengikuti semua seri, sebab tahun ini hanya turun di tiga seri,” tambah Lucky.

Menurutnya, kompetisi yang paling banyak diikuti digelar di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Untuk satu kali lomba, bisa mengajak 10 anggota. Bagi yang tak punya mobil, terkadang memilih join. ”Biasanya satu mobil untuk gantian 2 hingga 3 anggota. Bagi kami, mobil bukan kendala absen di perlombaan maupun latihan,” urainya. ”Bahkan saat latihan, anggota sukarela berbagi,” sambung dia.

Selain itu, ada beberapa mobil yang memang mereka beli bersama-sama. ”Kalau ada anggota yang ingin ikut lomba tapi tidak punya kendaraan, kami siap berbagi,” urai pria yang juga membukukan prestasi tingkat nasional itu. Terkadang, pas tidak memiliki dana untuk lomba, mereka kompak tidak berangkat. ”Saling berbagi membuat kami seperti saudara,” tandasnya.

Sumber: Radar Malang

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *