Pekanbaru Visual Art (Peviart); Merubah pandangan masyarakat tentang manfaat seni

Komunitas Grafiti, Pekanbaru Visual Art (Peviart), tak henti berkegiatan sejak terbentuk 3 Maret 2016 di kota bertuah. Yuri cherish selaku bendahara Peviart menuturkan beberapa kegiatan yang pernah diantaranya Pen meet Art di volk Cafe, TII (Tranpertion International Indonesia), menggambar prodo di tembok SPN, Sound Sation di Lapangan Bukit, kegiatan Mural Showcase, Speak Art Volume 2, dan juga Work Shop.

Selain itu komunitas ini juga terlibar dalam event akbar A Create di Lapangan Awal Cross Sudirman, tanggal 4 Mei 2016.

“Peviart saat itu membuat grafiti di media yang cukup menantang, yaitu sebuah mobil holden Kings Wood, dan juga showcase karya dari para anggota Peviart,” ucapnya.

Semenjak terbentuk dikatakan Yuri, jumlah member yang tergabung mencapai 80 orang. Para anggota memiliki basic dalam dunia visual.

Komunitas peviart ini dibentuk selain itu merubah pandangan masyarakat tentang manfaat seni, dan juga menjelaskan kalau mengambar itu bisa menghasilka banyak hal, diantara materi dan mengembangkan ide para pemuda serta meningkatakan pecinta seni grafiti di Riau.

“Aktivitas kita bukan sembarang coret-coret aja. Namun saat ini yang menjadi projek di peviart, lebih kepasar luar, karena di luar visual art sangat banyak diminati dan dipergunakan oleh konsumen. Dan untuk pekanbaru sendiri kita pernah menggambar untuk interior cafe, kamar, dan berbagai tempat lain,” tuturnya.

Yuri mengharapkan, adanya perhatian dari pemerintah untuk bekerja sama dan mendukung kegiatan mereka di peviart. Karna, di Riau punya SDM yang bisa buming di asia dalam dunia visual.

“Jadi sengatlah penting adanya dukungan dari pemerintah agar kita lebih berkembang, karna dunia grafiti salah satu cara membangkitkan gairah anak muda dalam seni, atau bisa dijadikan salah satu ekonomi kreatif untuk anak muda,” tutupnya.

Sumber: Tribun News Pekanbaru

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *