Berawal pada tahun 1997 ketika Institut Studi Arus Informasi (ISAI) bekerja sama dengan SAREC (Swedish Agency for Research Cooperation) melakukan riset mengenai gerakan demokrasi di Indonesia dengan supervisi Profesor Olle Tornquist (Oslo University) dan Profesor Arief Budiman (Melbourne University) yang kemudian berlanjut menjadi riset mengenai kapasitas aktor demokrasi. Semakin besarnya skala kegiatan menghasilkan keputusan pada akhir tahun 2002 agar riset ISAI-SAREC ini segera dipisahkan dari kelembagaan ISAI yang lebih banyak berkonsentrasi di bidang media, dan membangun sebuah lembaga kajian yang kemudian bernama Demos. Saat ini, ada tiga lembaga utama penopang Demos yaitu ISAI, KONTRAS, INTERFIDEI. Sebagai lembaga, Demos merupakan sebuah perkumpulan individu dengan anggota antara lain Th. Sumartana (alm), Nasikun, Arief Budiman, Asmara Nababan (alm) , Munir (alm), Stanley Adi Prasetyo, Maria Hartiningsih, AE Priyono, Anton Pradjasto, Donni Edwin, Agung Wijaya.
Visi
Terwujudnya masyarakat dan negara yang menghormati nilai-nilai keadilan, demokrasi, kemajemukan dan kesetaraan serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
Misi
Meningkatkan dan mengembangkan kapasitas masyarakat untuk pemajuan demokrasi dan hak asasi manusia melalui praktek diskursus; diseminasi dan mendorong pengembangan jaringan kerjasama.
Rumusan Program
Untuk merealisasikan visi dan misi tersebut, Demos memilih tiga isu strategis yang kemudian menjadi pedoman dalam merumuskan program-program kerja Demos yaitu: 1. Bagaimana Demos bersama-sama dengan aktor pro-demokrasi melakukan pengkajian tema-tema strategis bagi pengembangan demokrasi dan pemajuan HAM. 2. Bagaimana Demos melayani usaha peningkatan peran, kapasitas aktor dan institusi pro-demokrasi untuk memperkuat representasi masyarakat, terutama di tingkat lokal. 3. Bagaimana menjadikan Demos sebagai sebuah lembaga yang akuntabel, transparan, partisipasif dan berkelanjutan
Usaha
Sumber: Pamflet