Komunitas Gitar Lampung; Dari Belajar Gitar Hingga Sukses Gelar Konser

Provinsi Lampung memang bukan berjuluk kotanya para musisi atau seniman musik, namun kendati demikian banyak komunitas-komunitas seni yang tumbuh subur di Provinsi berlambang Siger ini.

Komunitas Gitar Lampung (KGL), menjadi salah satu dari sekian banyak komunitas yang ada di Lampung dimana penghuninya adalah para pemain gitar (gitaris). Komunitas ini pun terbentuk melalui suatu gagasan para pemain itu sendiri, selain untuk mempererat tali silaturahmi, KGL juga sebagai wadah menyalurkan bakat bagi pecinta alat musik khususnya gitar.

KGL yang resmi berdiri sejak 6 April 2011 lalu, memiliki visi untuk merangkul gitaris-gitaris muda berbakat khususnya di Lampung, untuk terus produktif berkarya dan mampu bersaing di belantika musik Indonesia. KGL juga memiliki misi, yakni mengadakan klinik dan sharing seputar gitar dan perangkatnya, memberikan edukasi teori bermusik, serta mengadakan konser-konser instrumental gitar.

“Awalnya teman-teman ingin membuat suatu festival gitar se-Sumbagsel, karena kebanyakan dari kami belum ada yang berpengalaman akhirnya batal digelar. Atas dasar peristiwa itulah maka kami membentuk KGL, dan juga melihat antusias para teman-teman untuk mau berkumpul bersama berbagi ilmu dan pengalaman,” ujar Ketua KGL Rengga Perdana di Selebriti Entertainment Lampung.

Para pecinta gitar ini pun memiliki beragam kegiatan rutin yang biasa dilakukan dan digelar setiap satu kali dalam dua minggu di berbagai Cafe seputaran wilayah Kota Bandar Lampung. Di dalamnya mereka mengisi berbagai macam kegiatan, mulai dari coaching clinic (latihan bersama), cara mengoperasikan efek gitar, cara memilih sound yang baik, memilih genre musik, sampai dengan berbagi teori dalam bermusik.

“Setiap satu bulan sekali, biasanya kami membuat pertunjukan untuk bermain bersama dengan merangkul komunitas yang lain, seperti komunitas Pecinta Classic Rock Lampung (PCRL), dan komunitas bass Big String. Kami juga biasanya turut serta mengajak band-band era tahun 90-an untuk bermain kembali, ada band Whiplash, band Pesawat Terbang, dan lain sebagainya,” papar Rengga.

Tidak sampai disitu, KGL sendiri sering diundang untuk mengisi berbagai acara, mulai dari Cafe,sekolah-sekolah, sampai ke kampus-kampus. Bahkan KGL memiliki kontrak kerja untuk tampil mengisi acara diberbagai kabupaten/kota se-Lampung. “Kami juga berkerja sama dengan salah satu Event Organizer terbesar di Provinsi ini. Untuk event itu, anggota-anggota yang cara bermainnya sudah baik dan bagus kami tampilkan disitu, setelah sebelumnya melaui audisi internal dari kami,” urai Rengga.

Untuk jumlah anggotanya sendiri, saat ini KGL memiliki lebih dari 100 orang yang tergabung. Mereka berasal dari berbagai macam latar belakang, mulai dari pelajar sekolah, mahasiswa, pekerja swasta, Pegawai Negeri Sipil, sampai Guru. “Tidak ada batasan latar belakang dan umur, semua bisa ikut bergabung,” ucapnya.

Jadi jika Anda tertarik untuk belajar gitar akustik ataupun elektrik silakan bergabung dengan komunitas ini. Di sini akan diajarkan segala sesuatunya tentang gitar, mulai dari secara teori hingga praktik bersama. “Untuk para pemula tidak perlu malu-malu, nanti akan diajarkan bagaimana cara memegang gitar yang baik dan benar, mulai dari chord-chord (tangga nada pada gitar) awal, cara belajar, teknik gitar, dan lainnya. Banyak anggota yang awalnya belum bisa sama sekali, setelah kita beri pelajaran beberapa bulan kemudian langsung bisa. Ataupun ada yang sudah bisa, dia tinggal nambah skill bermain,” bebernya.

Untuk para pemula yang ingin bergabug dan tidak memiliki gitar, KGL ini dengan senang hati akan meminjamkan gitarnya. “Yang penting mereka ada kemauan dan niat untuk belajar, Saya yakin tidak butuh waktu lama pasti bisa mahir. Jika berminat bisa langsung menghubungi ke nomor 081373830723 atas nama Virgo, atau langsung datang ke tempat KGL di Studio Mubarox, Jalan Cut Meutia, Bandar Lampung,” tukasnya.

Event KGL

Dari semua kegiatan yang sudah digelar oleh komunitas ini, KGL juga telah sukses menyelenggarakan event-event besar. Seperti event perdana KGL tahun 2012 lalu, dengan tema Gitaran Sore, disini KGL berkerja sama dengan salah satu majalah terkemuka dalam informasi musik yaitu Majalah Gitar Plus, yang turut menghadirkan bintang tamu para gitaris Nasional, yakni Piyu Padi, Edo Voodo, dan Andre Franzi dari Band Power Slave.

Tidak kalah sukses dengan event yang pertama, KGL kembali menggelar event lanjutan dari acara Gitaran Sore di tahun 2013, tetapi menampilkan bintang tamu yang berbeda, seperti, Jhon Paul Ivan eks Gitaris Band Boomerang, Pupun Kapten, I Wayan Balawan, Andi Owen, Ginda Bestari, dan gitaris lokal asal Lampung Firman Al Hakiem.

“KGL juga pernah menggelar event yang khusus mempelajari gitar adat Lampung dan berkerja sama dengan Dewan Kesenian Lampung di Taman Budaya,” kata Rengga.

Selain daripada itu, belum lama ini, KGL juga telah sukses menyelenggarakan event terbarunya pada 15 November 2015 lalu di Mall Kartini Bandar Lampung. Acara ini pun diikuti lebih dari 25 gitaris yang ada di Provinsi Lampung,dan disaksikan oleh hampir 400 orang pengunjung, yang menghadirkan bintang tamu Andi Owen dari Peavey.

“Semua acara yang digelar oleh KGL termasuk event terakhir, tidak lain sebagai wadah penyalur ekspresi, unjuk aksi, dari  karya para gitaris khususnya yang ada di Lampung. Ini merupakan salah satu misi KGL kedepannya untuk terus mengadakan event-event yang berkaitan dengan gitar serta perangkatnya,” tandasnya.

Dan untuk diketahui, ada empat orang pendiri KGL yaitu, Jimmy Fernando Alfret, Brampi Rolando, Omi, dan Dedy Afandi. Dengan struktur, Ketua Rengga Perdana, Sekretaris Rizky Prasetio, Bendahara Igo Winando, Penasihat Deny Binban, Boby Whiplash, serta Hari Kemex. Untuk pelaksana, Rudy Virgo, An Darma, Widi Bian Studio, Boy Queensi Sound System, Nesia Ramadani, dan Ibnu Mualim.

Sumber: Saibumi

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *