Tataloe; Manfaatkan Sampah dan Barang Bekas Untuk Bermusik

Bandung terkenal dengan berbagai macam kreatifitasnya termasuk dalam bermusik.

Seperti yang dilakukan sekelompok musisi Bandung Tataloe yang memanfaatkan sampah atau barang-barang bekas sebagi media ekspresi bermusik, meraka sudah mulai memainkan alat musik sampah ini dari tahun 1999 dengan alat yang digunakan seperti , drum minyak, wajan, panci, sendok semen, sapu, dan velg yang sudah tidak dipakai atau bekas.

Barang-barang tersebut dapat mengeluarkan bunyi yang seirama jika di tata secara tirmatis.

Tataloe merupakan musisi pertama di Bandung yang memanfaatkan sampah untuk daur ulang menjadi alat musik.

Bahkan mereka pun sudah mengisi beberapa acara makin dikenal masyarakat membuat warga pun mulai tertarik untuk bergabung di dalamnya.

Dan akhirnya di tahun 2015, Toel pun membentuk sekolah musik pertama dengan barang bekas bernama Tataloe Music Center (TMC).

Sekolah non formal itu merupakan sekolah musik yang dapat diikut oleh anak-anak, remaja, bahkan orang tua.

Program TMC dalam memberikan pendidikan di antaranya pelatihan, Class Creativity, Class Ekplorasi, Class For Children, Class For Health, dan ada pun kegiatan lainnya seperti Field Trip Rhythm kunjungan ke berbagai sekolah atau intansi dalam bentuk workshop tentang perkusi, dan alat musik, Street Rhythm kegiatan praktek rutin petunjukan yang diadakan dalam car free day.

Selain itu TMC pun bekerjasama dengan Art Theraphy Center Widiatama Bandung menyediakan beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu dalm program Let’s The Beat program.

Sumber: Ayo Bandung

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *